Identitas Budaya di Desa Kotaraja, Lombok Timur

Identitas adalah jati diri yang dimiliki seseorang yang ia peroleh sejak lahir hingga melalui proses interaksi yang dilakukannya setiap hari dalam kehidupannya dan kemudian membentuk suatu pola khusus yang mendefinisiakan tentang orang tersebut.

Sedangkan budaya adalah cara hidup yang berkembang dan dimiliki oleh seseorang atau sekelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. 

Identitas budaya memiliki pengertian suatu karakter khusus yang melekat dalam suatu kebudayaan sehingga bisa dibedakan antara satu kebudayaan dengan kebudayaan yang lain. 

Setiap tempat memiliki identitas yang khas untuk membedakan diri dengan tempat yang lain. Di lihat dari segi fisik, Kotaraja merupakan salah satu desa yang memiliki identias budaya berupa masjid yang diberi nama "Jamiq Raudatull Musttaqin" 

Dilihat dari luar, masjid ini memang tidak memiliki sisi kuno karena terlihat seperti masjid pada umumnya baik itu dari segi bangunan maupun dari segi fasilitas. 

Tapi, jika ditelusuri lebih dalam maka anda akan menemukan sesuatu yang berbeda dari dalam ruangan pada umumnya, masjid tersebut tidak terdapat mimbar tempat imam dan khatib.

Di dalam ruangan ini ada ruangan lain di dalam, hal ini yang membuat masjid ini istimewa sehingga dikenal dengan sebutan "Masjid di dalam Masjid". Masjid yang ada di dalam dijadikan tempat mimbar. Ruangan mimbar masjid dibagi menjadi 2, sebelah kiri tempat imam sholat dan sebelah kanan ruangan khatib sholat jumat.

Ruangan di dalam masjid ini merupakan masjid kuno yang berusia sekitar 538 tahun, dan desainnya sejak zaman dahulu tidak pernah diubah sedikitpun karena masyarakat di Kotaraja menganggap masjid tersebut sakral, jika ingin merubah desainnya maka perlu perizinan langsung dari pemerintah karena masjid Kotaraja sudah masuk situs cagar budaya di Nusantara yang dilindungi.