Mohon tunggu...
Sri Endah Mufidah
Sri Endah Mufidah Mohon Tunggu... Guru - Guru PAI di Pemkab Blitar

Menyukai dunia pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Idul Adha dan Qurban

7 Juli 2022   22:18 Diperbarui: 7 Juli 2022   22:37 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar: republika.co.id

Hari raya Idul Adha tinggal dalam hitungan hari. Hari raya Idul Adha selalu identik dengan menyembelih binatang qurban. Penyembelihan binatang qurban seperti kambing atau sapi, biasanya disembelih setelah pelaksanaan shalat Idul Adha sampai tiga hari sesudahnya yang disebut dengan hari Tasyrik.

Menyembelih binatang adalah qurban sebagai wujud rasa syukur seorang hamba kepada Tuhannya atas semua nikmat yang telah diterimanya. Allah Swt telah memberikan banyak nikmat dan karunia kepada umat manusia. 

Nikmat tidak hanya  berupa harta benda, akan tetapi bisa berupa panca indra yang lengkap, berupa kesehatan, berupa putra putri yang shaleh shalehah, keluarga yang sakinah, bahkan manusia bebas menghirup udara yang bersih ini adalah sebuah karunia Tuhan yang tiada terkira.

Bisa dibayangkan, seandainya oksigen yang kita hirup setiap hari harus membeli. Berapa banyak uang yang harus dikeluarkan.Ada masalah dengan salah satu indra atau organ tubuh manusia, berapa rupiah yang harus dikeluarkan untuk mengobatinya atau membelinya.

Berqurban yang dilakukan muslim setiap hari raya Idul Adha bukanlah  sebuah ritual tanpa ada dasar pelaksanaannya. Perintah berkurban itu  ada dalam Al-Qur'an Surat al kautsar ayat 2 yang berbunyi:


Dok Pribadi
Dok Pribadi

Artinya:Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah). (Q.S Al-Kautsar : 2).

Dari Q.S Al-Kautsar tersebut jelas sekali menjelaskan bahwasanya dasar berqurban adalah sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Selain itu juga dijelaskan dalam Surat  As-Shaffat ayat 103 -- 107:

Dok Pribadi
Dok Pribadi

Artinya:

103.  Maka ketika keduanya telah berserah diri dan dia (Ibrahim) membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (untuk melaksanakan perintah Allah).

104.  Lalu Kami panggil dia, "Wahai Ibrahim!

105.  sungguh, engkau telah membenarkan mimpi itu." Sungguh, demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.

106.  Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.

107.  Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. (sumber Al-Quran kemenag 2002)

Dalam Q.S As-Shaffat tersebut menjelaskan tentang kisah Nabi Ibrahim as dan putranya yaitu Ismail as.

Nabi Ibrahim as adalah salah satu dari 25 Nabi dan rasul yang wajib diketahui oleh para mukmin. Nabi Ibrahim adalah nabi yang ke enam. Nabi Ibrahim as adalah putra Azar, seorang yang memiliki profesi sebagai pembuat patung yang kemudian juga dijadikan sesembahan oleh para rakyat dari Raja Namrud. 

Raja Namrud adalah seorang Raja pada masa nabi Ibrahim as. Raja Namrud tidak menyembah Allah Swt, tetapi menyembah berhala yang dibuat oleh ayah Ibrahim as. 

Tidak ada satu orangpun yang berani menentang Raja Namrud selain Nabi Ibrahim as. Suatu hari, ketika seluruh rakyat beserta raja Namrud pergi berburu ke hutan, Nabi Ibrahim berhasil menghancurkan seluruh berhala sesembahan dan hanya menyisakan satu patung besar dan meletakkan sebuah kapak besar dileher berhala tersebut. 

Tujuan Ibrahim adalah menyadarkan rakyat bahwa berhala adalah benda mati yang tidak bisa berbuat apapun untuk menyelamatkan dirinya apalagi manusia. Karena peristiwa tersebut, nabi Ibrahim as dihukum oleh raja Namrud dengan dibakar hidup-hidup akan tetapi atas kehendak Allah Swt, tak satu helai rambutpun yang terbakar. Itu adalah salah satu mukjizat yang dimiliki Nabi Ibrahim as.

Nabi Ibrahim as mendapat gelar Abul anbiya' yang artinya Bapak para Nabi. Gelar tersebut diterima Nabi Ibrahim as bukan tanpa sebab, karena beliau adalah seorang Nabi yang kedua putranya juga menjadi nabi yaitu nabi Ismail as dan Nabi Ishaq as.

Sampai usia lanjut Nabi Ibrahim belum memiliki keturunan dari Sarah (istri pertama nabi Ibrahim), akhirnya Nabi Ibrahim as menikah lagi dengan Siti Hajar, yang akhirnya melahirkan Ismail disaat Ibrahim berusia 86 tahun. Ibrahim as sangat menyayangi putra yang sangat dinantikan kelahirannya yang akan meneruskan dakwahnya.

Ketika Ismail menginjak usia remaja atau saat berumur 14 tahun, Allah Swt menguji ketaatan Ibrahim untuk menyembelih putranya. Perintah itu datang melalui sebuah mimpi Ibrahim yang kemudian disampaikan kepada Ismail.

Mimpi itu dijelaskan dalam Q.S As-Shaffat ayat 102;

Dok Pribadi
Dok Pribadi

Artinya:

102.  Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, "Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!" Dia (Ismail) menjawab, "Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar."

Ketaatan Nabi Ismail kepada ayahnya, membuat Nabi Ibrahim as melaksanakan perintah Allah Swt untuk menyembelih Nabi Ismail as. Dan setelah semua telah disiapkan dan Nabi Ibrahim sudah siap untuk menyembelih Ismail as, sesuatu yang tidak disangka terjadi. Allah Swt menggantikan nabi Ismail as dengan seekor domba.

Dengan adanya peristiwa tersebut, dimulailah kegiatan berqurban yang dilaksanakan setiap hari raya idul Adha sampai saat ini.

Hikmah dari peristiwa tersebut, bahwa manusia hendaknya mau mengorbankan sesuatu yang baik yang dimilikinya sebagai bukti rasa syukur serta ketaatan seorang hamba kepada Allah Swt.

Selain itu, berqurban hendaknya didasari niat ikhlas karena Allah Swt bukan karena riya', atau agar dipandang orang lain sebagai orang yang hebat dan dermawan, dengan mengumumkannya di media sosial yang akhirnya akan mengurangi nilai esensial dari berqurban itu sendiri.

Selamat Hari Raya idul Adha 1443 H.

Blitar, 7 Juli 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun