Ekofeminisme kata"eko" dalam ekologi berasal dari bahasa Yunani Oikos,yang berarti rumah tempat tinggal; tempat tinggal semua perempuan dan laki-laki, hewan, tumbuhan,air,tanah, udara, dan matahari Ekologi mempelajari hubungan antara manusia dan lingkungan hidup; mengkaitkan antara ilmu alam dengan ilmu kemanusiaan secara interdispliner. Kesadaran ekologi hendak melihat kenyataan dunia ini secara integral holistik, bahwa dunia yang satu itu ternyata mengandung banyak keanekaragaman
Dari sudut pandang ekofeminisme, memiliki isu penggunaan limbah elektronik menunjukkan ketidaksetaraan gender dalam hal lingkungan yang sehat dan aman. Perempuan seringkali menjadi korban ketidaktahuan mengenai risiko pengelolaan limbah elektronik dalam kaitannya dengan pekerjaan mereka. Selain itu, perempuan juga rentan terhadap kerusakan lingkungan akibat limbah elektronik
Dalam Menganalisis permasalahan pengelolaan limbah elektronik dengan pendekatan ekofeminisme dapat membantu mengidentifikasi kesenjangan gender dalam dampak lingkungan dan mendorong upaya untuk lebih aktif melibatkan perempuan dalam pengambilan keputusan terkait pengelolaan limbah elektronik
Pengelolaan limbah elektronik merupakan masalah global yang perlu segera diatasi.Dalam konteks ekofeminisme, pengelolaan limbah elektronik menjadi isu penting, karena dampaknya tidak hanya berdampak pada lingkungan, tapi juga perempuan
Perempuan sering kali terlibat dalam pemilahan dan daur ulang limbah elektronik di negara-negara berkembang.Mereka berisiko terpapar bahan berbahaya dan beracun dalam limbah elektronik tanpa perlindungan yang tepat.Wanita juga rentan mengalami dampak kesehatan jangka panjang seperti masalah hormonal dan gangguan reproduksi akibat paparan zat beracun tersebut
