Pada hari minggu, 25 desember 2022 pukul 13.00 WIB bertempat di dusun Gading, desa Kaumrejo kecamatan ngantang, telah dilaksanakan kegiatan peresmian masjid Nurul Hidayah dan majelis ta'lim. Mahasiswa KKM UIN malang tepatnya perwakilan dari kelompok KKM 222 ikut serta memeriahkan acara peresmian masjid dan majelis ta'lim. Acara tersebut di hadiri oleh K.H Ali Masyhuri yang juga secara langsung meresmikan masjid dan mengisi majelis ta'lim dalam acara tersebut. Turut hadir juga anggota MWC NU, warga sekitar,ormas masyarakat, dan ulama-ulama kecamatan Ngantang.
Acara pertama diawali dengan pembacaan sholawat nabi serta ramah tamah. Dilanjutkan  pembacaan istighosah yang dipimpin oleh ketua MWC NU kecamatan ngantang. Disambung dengan sambutan takmir masjid Nurul Hidayah yang meyampaikan bahwasannya pembangunan masjid ini bertujuan untuk mengajak umat beragama khususnya umat islam untuk selalu meningkatkan ibadah serta ketaqwaan kepada allah S.W.T.Â
Beliau juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu mensukseskan acara peremian masjid, para donatur yang telah menyumbangkan harta dalam membangun masjid mulai dari awal hingga masjid menjadi sempurna, dan warga-warga sekitar yang selalu menyumbangkan tenaganya dalam membangun masjid Nurul Hidayah.Â
Takmir masjid juga berharap kedepannya supaya masjid Nurul Bidayah bisa tetap berdiri kokoh sampai hari kiamat dengan cara memasukkan acara-acara keagamman di dalamnya. Misalnya kegiatan majlis ta'lim seminggu sekali, tahlilan, sholawatan, dan lain sebagainya. Berdiri kokoh yang dimaksud yaitu, kedepannya masjid Nurul Bidayah bisa menjadi ladang untuk syi'ar agama islam. Terutama bisa menampung para pemuda supaya menjadi pemuda yang ta'at terhadap agama. Dengan terlaksanakannya kegiatan-kegiatan tersebut, kedepannya bisa menghidupkan masjid Nurul Hidayah.
Sebelum majelis ta'lim di mulai, K.H Ali Masyhuri melakukan pemotongan pita sebagai simbol bahwa masjid Nurul Hidayah telah diresmikan. Kemudian beliau memberikan tausiyah tentang keagamaan. Beliau berpesan kepada para hadirin agar selalu istiqomah dalam melakukan ibadah kepada Allah SWT. Khususnya ibadah sholat 5 waktu dengan berjama'ah di masjid. Karena sholat berjama'ah itu pahalanya lebih banyak dibandingkan dengan sholat sendiri.Â
Selain itu, beliau juga memberikan ijazah yaitu setiap selesai sholat 5 waktu dianjurkan membaca kalimat ( Lailahaillallah ) sebanyak 100 kali. Diharapkan dengan membaca kalimat tersebut hati kita bisa selalu tentram dan tidak gelisah. Dalam tausiyahnya, K.H Ali Masyhuri membandingkan antara kertas yang kosong dan kertas yang ada tulisan kalimat ( Lailahaillallah ).Â
Kalau kertas yang tidak ada kalimat tersebut mau di robek, di injak-injak tidak masalah, tetapi kalau kertas yang ada tulisan kalimat toyyibah orang-orang islam seduniapun tidak akan pernah berani melakukan hal diatas. Kesimpulannya, tulisannya saja sudah dimuliakan apalagi kalau ada orang yang mau membacanya setiap hari maka orang itu juga akan dimuliakan oleh allah.
K.H Ali Masyhuri membaca do'a yang menjadi tanda berakhirnya acara. Sebelum para hadirin meninggalkan tempat acara dihimbau untuk bersalam-salaman satu sama lain. Tujuannya untuk mempererat tali silaturrahmi.
Kontributor : Kelompok KKM 222 UIN Malang 2023
Editor : Muhammad Maaliyal Umur
     Â