Mohon tunggu...
Sri Amelia
Sri Amelia Mohon Tunggu... Petani - tentang saya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

seorang pengamat

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Penyaluran Buruk Bikin Beras Busuk

7 Mei 2019   13:02 Diperbarui: 7 Mei 2019   13:43 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beras busuk (inilah.com)

Mungkin ada di antara kita yang masih ingat mengenai kelakuan Badan Urusan Logistik (Bulog) tahun lalu. Perusahaan pelat merah itu terang-terangan menolak tugas untuk mengimpor beras yang sudah diputuskan oleh rapat di bawah pimpinan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution.

Bukannya patuh, Direktur Utama (Dirut) Bulog, Budi -Buwas- Waseso mengumbar polemik hingga mengumpat pejabat-pejabat tinggi negara yang memberinya tugas untuk mengimpor beras. Alasan yang dilontarkan Buwas saat itu adalah gudang Bulog sudah penuh. 

Ternyata belakangan, terkuak alasan sebenarnya dari penolakan impor beras oleh Buwas. 

Rujukan I

Penyaluran buruk (meme editan pribadi)
Penyaluran buruk (meme editan pribadi)
Gudang beras Bulog memang sudah penuh. Tapi kondisi itu terjadi bukan karena besarnya pasokan, apalagi impor. Melainkan karena ketidakmampuan Bulog menyalurkan beras yang jadi penugasan mereka. Kenyataan itu mengemuka beberapa waktu lalu, dari mulut Menko bidang Perekonomian Darmin Nasution. 

Pejabat senior di pemerintahan Jokowi itu mengungkapkan bahwa mereka sedang mencari cara agar stok beras impor yang saat ini tertahan di sejumlah gudang Perum Bulog dapat tersalurkan ke masyarakat.

Pasalnya, apabila tidak segera disalurkan dan dikonsumsi oleh masyarakat, maka kualitas beras hasil impor tahun lalu tersebut akan semakin menurun.

Bulog sepertinya kewalahan sejak program beras sejahtera (Rastra) diubah ke Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Rastra yang selama ini jadi saluran untuk menggelontorkan jutaan ton beras dari Bulog, kini sudah tidak lagi berlaku. 

Akibat ketidakmampuan Bulog menyalurkan beras, pemerintah jadi pusing memikirkan cara yang tepat agar Bulog tetap bisa segera menyalurkan beras yang ada di gudang, agar pada saat bersamaan juga bisa segera melakukan penyerapan beras masyarakat demi menjaga stabilitas harga.

Rujukan II

Satu hal yang harus diingat semua pihak adalah, kualitas beras di gudang Bulog akan semakin memburuk bila stoknya tidak cepat-cepat disalurkan. Jangan sampai, kejadian ribuan ton beras busuk di gudang Bulog di Sumatera Selatan, terulang dan terjadi dalam skala yang lebih besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun