Mohon tunggu...
Sri Untari
Sri Untari Mohon Tunggu... -

seorang ibu rumah tangga, wanita biasa, yang juga menjadi guru pembimbing di sma negeri 1 kemusu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjadi Guru, Panggilan Jiwaku

2 Mei 2014   18:03 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:56 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjadi guru, bagiku bukan semata kesenangan dan romantika, tapi juga panggilan jiwa.Tidak hanya indah, tapi juga dahsyat. Sudah 10 tahun aku menjadi guru bimbingan dan konseling. Kunikmati hari-hari bersama siswa-siswaku. Tawa mereka adalah tawaku juga. Kesedihan mereka adalah kesedihanku juga. Menjadi guru di daerah ring tiga merupakan tantangan tersendiri buatku, termasuk jarak 60 kilometer pulang pergi yang kutempuh setiap hari, dengan kondisi jalan yang berlubang di sana sini. Ada satu keuntungan buatku, membuat ketrampilan mengendarai motorku bak Valentino Rossi J

[caption id="attachment_305448" align="alignright" width="300" caption="persiapan berangkat sekolah"][/caption]

Kupacu motorku menuju sekolah, sambil berdzikir, istighfar, sholawat untuk mengisi satu jam perjalananku. Adrenalinku berpacu seiring melajunya motorku. Banyak saja kejadian-kejadian “hampir saja” yang membuat jantungku sangat berdegup. Alhamdulillah, Allah selalu melindungiku.

Bangkitkan semangatmu, wahai siswaku

Ibarat gelombang pantai yang kadang pasang, kadang surut. Semangat dari siswa-siswa bimbinganku demikian juga. Terkadang semangat mereka begitu membara untuk menuntut ilmu, namun semangat tadi terkadang layu di tengah jalan. Jiwa mereka serasa tak berdaya menghadapi masa depannya, apalagi saat masalah mendera, akhirnya jalan buntu yang ditemuinya.

Sebenarnya, masalah yang menimpa kita, semua sudah diukur dan disesuaikan dengan kemampuan kita. “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya…”(QS. Al Baqarah: 286). Yang kita butuhkan adalah kesanggupan untuk menghadapi kesulitan itu, dengan mendekatkan diri pada Allah SWT dan selalu berpegang teguh pada Al Quran dan sunnah. Dirikupun juga berusaha untuk seperti itu, karena sadar bahwa guru yang jauh dari Allah SWT akan rapuh kekuatan jiwanya tatkala menjumpai masalah.

Menjadi guru yang tidak berbatas waktu

[caption id="attachment_305449" align="alignleft" width="300" caption="siswa-siswiku"]

13990030731570293391
13990030731570293391
[/caption]

Siswa-siswaku sering curhat atau sekedar menyapaku lewat facebook dan sms pada sore, malam, dan waktu subuh, membuatku merasa menjadi ibu bagi mereka. Saat mereka sedang galau, ternyata dirikulah yang dicari. Seperti halnya menjadi seorang ibu, menjadi guru bimbingan dan konseling  juga tidak berbatas waktu. Setiap saat, setiap waktu, diriku siap untuk menerima curhat mereka dan membantu mereka menemukan jalan keluar yang terbaik untuk masalah yang dihadapinya.

Yang dibutuhkan siswa adalah kasih sayang dan perhatian yang lebih. Kedekatan personal antara guru dan siswa, mutlak dibutuhkan. Hal ini akan terwujud bila ada kehadiran “hati”. Akan tercipta suasana dimana siswa tidak lagi takut untuk menyampaikan segala permasalahannya, keluh kesahnya, hal-hal yang menghimpit dadanya dan yang membuatnya berurai air mata. Siswa kemudian menjadi merasa diterima, didengarkan, dipahami, dan bersedia membuat perubahan-perubahan positif bagi kehidupannya.

Suatu ketika, datang seorang bapak dengan ekspresi wajah cemasnya. Beliau menanyakan perihal anaknya. Subhanallah, perhatian dari seorang bapak yang luar biasa. Dia ingin mengetahui setiap detil dari yang dilakukan anaknya di sekolah. Setelah proses konsultasi, tampak senyuman tersungging di wajahnya. Pancaran kebahagiaan di wajahnya, membuatku lebih berbahagia darinya. Aku benar-benar mencintai profesiku.

Banyak hal yang aku tahu tentang siswa-siswaku, dan mungkin orangtua kandungnya malah belum tahu. Banyak rahasia yang harus kujaga. Banyak kisah layaknya cerita sinetron di televisi yang akan membuatku berurai air mata. Tentang keluarga yang berantakan, tentang uang yang diselewengkan, tentang hubungan siswaku dengan teman lawan jenisnya. Mutiara-mutiaraku, jangan tenggelamkan dirimu dalam kubangan dosa.

Pernah suatu waktu, seorang siswa laki-laki datang ke ruanganku dan menceritakan kecemasannya kalau dia seorang homoseksual. Mimpi basahnya adalah dengan laki-laki, dan dalam kehidupan sehari-hari dia lebih deg-degan ketika melihat laki-laki daripada melihat seorang perempuan. Ilmu-ilmu psikologikupun langsung keluar semua, dan secara intens aku memantau perkembangannya. Sayangnya hanya setengah tahun saja aku bisa memberikan treatment untuknya. Setelah dia lulus, aku kehilangan kontak dengannya. Tapi rahasia itu tetap aman. Tidak ada seorang gurupun yang tahu. Semoga kondisinya sekarang sudah menjadi laki-laki yang normal dan sholeh.

Aku ingin selalu menjadi orang yang pertama tahu tentang kondisi siswa-siswaku. Tak rela rasanya kalau mereka sampai kehilangan arah. Terkadang, aku meminta pendapat suamiku untuk persoalan-persoalan yang sulit. Jawaban-jawaban yang bijak, akan keluar dari bibirnya. Terimakasih sayang, dirimu memang selalu menginspirasi J

Menjadi seorang guru, banyak hal yang harus dipelajari

Sebenarnya, apapun yang aku berikan di kelas dan saat konsultasi, siswa-siswaku menerimanya dengan

[caption id="attachment_305451" align="alignright" width="300" caption="diriku saat memberi motivasi"]

13990033571470075790
13990033571470075790
[/caption]

penuh penerimaan. Mereka adalah pendengar yang sangat baik. Untuk itulah, aku semakin belajar agar hanya hal-hal yang baik saja yang keluar dari mulutku. Aku harus memantaskan diri untuk menjadi guru mereka. Aku banyak baca-baca buku, baca status siswa-siswaku di facebook, agar aku lebih memahami mereka dan dunianya, sehingga hal-hal yang aku sampaikan hanyalah yang penting saja bagi  mereka. Dunia pendidikan selalu berkembang, dan Rasulpun sudah berpesan agar kita didik anak-anak kita sesuai dengan jamannya. Kesadaran ini terus membuatku menjadi insan pembelajar.

Ya Allah, jadikan aku guru yang dekat denganMu, dan bisa mendekatkan siswa-siswaku kepadaMu. Lancarkanlah lisanku untuk mengajak kepada kebaikan, bukakan pintu hati mereka untuk menerima HidayahMu. Jadikan mereka generasi yang kuat, yang lebih ditakuti daripada singa di siang hari dan jadikan malam harinya mereka tertunduk menangis di tempat sujudnya. Amin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun