Dunia pendidikan kembali dikejutkan oleh Dr. Muh. Ruswandi Djalal, S.ST MT  menyelesaikan studi Doktor di ITS selama 2,5 tahun. Lelaki cemerlang ini mampu menghasilkan 29 judul publikasi ilmiah dominan jurnal terindeks Scopus selama masa studi tersebut. Bimbingan cumlaude Prof. Imam Robandi menuntaskan pendidikan Doktor di  Departemen  Teknik Elektro, Fakultas Teknik Elektro dan Informatika Cerdas (FTEIC) ITS. Hari Senin tanggal 6 Januari 2025, Dr. Ruswandi mempertahankan disertasi berjudul: Peningkatan Kestabilan Sistem Kelistrikan Sulselrabar Akibat Penetrasi Energi Terbarukan Berbasis Model Kecerdasan Buatan. Prestasi luar biasa yang telah mengangkat nama Makassar, tanah kelahiran Dr. Ruswandi.
Prof. Imam Robandi adalah Guru Besar di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan founder of IRo-Society. Beliau sangat terkenal sebagai Sensei multi talenta dan tiada henti memberikan motivasi terkait pendidikan. Ada saja ide brilian dan terobosan beliau dalam mengembangkan dunia pendidikan sekaligus potensi diri mahasiswa, termasuk para santri di IRo-Society. Berdasarkan fakta tersebut, tidak heran jika tangan dingin dan kemampuan yang dimiliki oleh Prof. Imam Robandi mampu mencatat sejarah di dunia pendidikan dengan prestasi yang ditunjukkan oleh Dr. Ruswandi.
Dr. Ruswandi menyelesaikan studi dengan bidang ilmu 'langka' yaitu power system and metaheuristic algorithm. Secara mendasar power system bermakna sebagai sistem tenaga listik. Dr. Ruswandi yang pendidikannya berbasis vokasi ternyata mampu bersaing dengan mahasiswa ITS saat melanjutkan pendidikan Magister ke institusi tersebut. Sebagai alumni SMK 3 Makassar, beliau bercerita bahwa sekolah kejuruan mengutamakan keterampilan motorik untuk siswanya. Perubahan drastis tentang cara belajar, manajemen waktu dan materi pembelajaran lebih detil dialaminya saat masuk ke ITS karena atmosfer akademik sangat terasa di tempat itu. Beliau bercerita harus beradaptasi hampir dua semester lamanya. Satu kemudahan bahwa Prodi tempatnya melanjutkan studi Magister meminta mahasiswa  berasal dari vokasi untuk bergabung dalam kelas reguler sebagai pengantar ke perkuliahan selanjutnya. Hal ini sangat penting dilakukan untuk menyatukan persepsi dari berbagai latar belakang mahasiswa itu.  Dr. Ruswandi juga mengungkapkan bahwa Politeknik mengutamakan mahasiswa mempunyai keterampilan karena menyediakan banyak alat untuk praktik. Dr. Ruswandi mengucapkan rasa syukur luar biasa mendapatkan Prof. Imam Robandi sebagai pembimbingnya saat pendidikan Magister dan Doktor. Sensei alumni Tottori University sangat terkenal sebagai author buku Artificial Intelligence: Mengupas Rekayasa Kecerdasan Tiruan benar-benar memberikan dukungan pengembangan ilmu kepada Dr. Ruswandi. Hal ini sangat menolong selama Dr. Ruswandi beradaptasi dengan irama kehidupan akademik di ITS. Â
Dr. Ruswandi adalah putra daerah Sulawesi Selatan yang berhasil menorehkan prestasi gemilang di kancah pendidikan Indonesia. Kemampuan akademik menyelesaikan studi Doktoral selama 2,5 tahun di ITS merupakan hasil kerja keras dan kesabaran dalam menjalani pendidikan. Sebagai seorang pembimbing atau promotor, Prof. Imam Robandi selalu menyediakan waktu untuk berdiskusi dengan mahasiswanya di laboratorium, disela padatnya kesibukan sebagai Ketua Dewan Profesor (DP) ITS. Dr. Ruswandi menceritakan bahwa mahasiswa Magister dari Sulawesi Selatan termasuk minoritas di ITS. Sebagai lelaki berdarah Bugis-Ternate, beliau sangat bersyukur mendapat kesempatan menimba ilmu di kampus yang terkenal dengan suasana asri, sangat bersih dan hijau. ITS mempunyai dua kampus yaitu Sukolilo untuk semua Fakultas dan Manyar khusus untuk vokasi. ITS sangat terkenal sebagai kampus eco-green karena suasana hijau dan sejuk menunjang minat belajar mahasiswanya.
Selama menempuh pendidikan, Dr. Ruswandi menjalaninya seorang diri di kota Surabaya walaupun ada rasa kuatir melanda jika mendapat kabar anaknya sakit dan lain-lain. Tekad kuat untuk menyelesaikan studi dengan sebaik-baiknya telah sukses dijalankan oleh Dr. Ruswandi. Walaupun ada keluarga ayahnya bermukim di Surabaya, Dr. Ruswandi memilih tempat kos di dekat Departemen Elektro ITS. Hidup sendiri bukanlah hal mudah untuk seseorang yang telah berkeluarga namun Dr. Ruswandi dapat beradaptasi dengan kondisi itu. Rindu kampung halaman umumnya identik dengan keinginan menikmati masakan khas daerah tersebut. Alhamdulillah, Dr. Ruswandi sangat adaptif dengan berbagai jenis makanan. Dia senang mengeksplorasi aneka kuliner di warteg dan warung ayam penyet berada di sekitar kampus ITS.
Dr. Ruswandi telah berhasil mencapai posisi top saat menyelesaikan pendidikan Doktor di ITS. Berita itu menjadi booming di berbagai koran cetak dan media online. Puluhan media menulis berita tentang dirinya karena kontribusi ilmu langka yaitu aplikasi teknologi Artificial Intelligence (AI) ke power system. Prof. Imam Robandi sebagai promotor Dr. Ruswandi memberikan andil pada novelty yang diperolehnya dapat menjawab stabilisasi sistem tenaga listrik skala besar pada energi terbarukan berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB). PLTB dipilih sebagai perangkat penghasil listrik karena angin merupakan sumber daya berkelanjutan. Sejak tahun 2019, dua Kabupaten di Sulawesi Selatan yaitu: Jeneponto dan Sidrap telah mempunyai PLTB. Ini merupakan tipe pembangkit memanfaatkan energi angin untuk menghasilkan listrik. Kedua daerah itu dipilih sebagai daerah untuk PLTB karena mempunyai potensi angin sangat besar, kecepatan angin standar dan tidak terjadi sesaat. Syarat Pembangunan PLTB di suatu daerah adalah mempunyai kecepatan angin 5 km/second. Selain PLTB, sinar matahari juga merupakan sumber energi terbarukan dan saat ini telah dibangun pula Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan. Dr. Ruswandi menjelaskan bahwa pengontrolan stabilitas energi listrik yang dihasilkan belum ada di PLTB. Perubahan kecepatan angin menyebabkan terjadinya perubahan beban yang memengaruhi kinerja kontroler. Kondisi ini mendorong diciptakannya software simulasi berdasarkan permodelan AI sehingga perubahan beban dapat ditangani secara cepat
Kesuksesan Dr. Ruswandi tidak lepas dari kultur kinerja tanpa kenal lelah menciptakan prestasi gemilang. Hal ini sangat dirasakan oleh Dr. Ruswandi selama menempuh pendidikan S2 dan S3 di ITS. Perguruan Tinggi ini termasuk dalam urutan 7 besar Perguruan Tinggi di Indonesia versi WeboMetric. Sikap disiplin dan budaya riset (Departemen Elektro mempunyai laboratorium paling banyak), kerjasama antar tim, kepercayaan dengan promotor mendorong Dr. Ruswandi selalu bersemangat untuk belajar hal baru dan bermanfaat. Fenomena yang dapat dilihat di ITS adalah tidak ada mahasiswa drop-out (utamanya yang bekerja di laboratorium). Umumnya mahasiswa bekerja di laboratorium bersama pembimbing dan tim risetnya mempunyai kemampuan akademik di atas rata-rata. Â Dr. Ruswandi menuturkan perjalanannya melakukan riset bersama Prof. Imam Robandi dan menuliskannya untuk publikasi di jurnal Scopus Quartile 1 (Q1). Artikel pertamanya yang terbit di Q1 menjadi pembuka jalan lahirnya tulisan ilmiah berikutnya. Mengapa publikasi jurnal terindeks Scopus banyak ditemukan di ITS karena kolaborasi dosen dan mahasiswa melakukan riset di laboratorium serta dukungan penuh untuk biaya publikasi. Salah satu sandungan umum ditemukan oleh dosen atau mahasiswa yang ingin mempublikasikan hasil penelitiannya di jurnal terindeks Scopus Q1 adalah biaya Article Publication Charge (APC) yang tembus sampai ribuan dollar. Hal ini sangat memberatkan untuk dosen yang penghasilannya dibayar dengan IDR karena nilai kurs bagaikan langit dan bumi. Solusi cerdas untuk mengatasi hal ini adalah pihak ITS menyediakan hibah penelitian atau dana insentif untuk dosen dan mahasiswa menerbitkan publikasi. Syarat utamanya adalah artikel telah accepted untuk publikasi dalam jurnal terindeks Scopus, dibuktikan dengan dokumen yang dikirimkan dari publisher tujuan. Sumber dana lain untuk publikasi adalah: ITS melakukan kerjasama antar instansi (BRIN dan Kemdikbud Ristek).
Suatu kebanggaan luar biasa bahwa Dr. Ruswandi memperoleh kesempatan dibimbing oleh Prof. Imam Robandi menyelesaikan studi S2 dan S3-nya. Saat masuk menjadi mahasiswa program Doktoral, Dr. Ruswandi belum menahu Prof. Imam Robandi menjabat sebagai Ketua DP ITS. Meeting pertama dan selanjutnya dengan sang Promotor dilakukan di kantor DP ITS. Terselip rasa hormat dan segan dalam hati Dr. Ruswandi saat bertemu dengan Prof. Imam Robandi yang menjadi Promotornya. Dr. Ruswandi merasa bahwa ikatannya dengan sang Promotor bukan berdasarkan nilai mata kuliah yang diperolehnya karena dia menganggap bahwa hal itu bonus semata. Walaupun Prof. Imam Robandi juga membimbing Dr. Ruswandi selama pendidikan Magister, namun terasa sangat berbeda di target luaran. Doctoral Program by Research yang dilakoni oleh Dr. Ruswandi memberikan penilaian kelulusan berdasarkan output yaitu: 2 publikasi ke jurnal Scopus Q1 atau 2 publikasi jurnal Scopus Q2 atau menghasilkan 2 buah paten. Doctoral Program by Research berbeda dengan pendidikan Doktor regular karena Semester 1 menjalani candidasi, Semester 2,3 dan 4 merupakan progress dan Semester 5 melakukan ujian tutup. Rentetan ini memerlukan strategi cerdas dan etos kerja tinggi supaya mahasiswa selesai tepat waktu. Dr. Ruswandi dibimbing oleh Prof. Imam Robandi sebagai Promotor didampingi oleh 3 orang penguji dengan salah satu penguji eksternal berasal dari Universitas Indonesia.
Pencapaian Dr. Ruswandi selesai pendidikan Doktor selama 2,5 tahun merupakan buah kerja keras dan disiplin menjalankan target setiap semester dengan melakukan meeting mingguan bersama Prof. Imam Robandi di laboratoriumnya. Terkait dengan publikasi, artikel yang dihasilkan merupakan output dari kerjasama nasional dan internasional yang diprakarsai oleh Prof. Imam Robandi. Sensei kebanggaan IRo-Society ini mempunyai riset kolaborasi nasional yaitu riset kolaborasi tiga PTNBH (Universitas Hasanuddin, ITS dan Universitas Brawijaya) pada tahun 2024 menghasilkan output 1 judul publikasi Scopus Q1 dan 3 judul publikasi Scopus Q2. Selain itu riset kolaborasi internasional dengan Bologna University, Osaka University dan Tottori University telah menghasilkan masing-masing publikasi Scopus Q1. Sementara riset kolaborasi internasional yang sedang berjalan saat ini dengan  Shibaura Institute of Technology, dan National Taiwan University of Science and Technology (NTUST) juga menghasilkan masing-masing publikasi Scopus Q1.
Perjalanan karir Dr. Ruswandi menuju Doktor cumlaude telah menghasilkan banyak publikasi spektakuler dan high value. Sebagai dosen dari PNUP, Dr. Ruswandi menceritakan bahwa awalnya PNUP dulu bernama Politeknik Unhas berdiri pada tahun 1987 dan merupakan bagian dari Universitas Hasanuddin. Tahun 2002, Politeknik lepas dari Universitas Hasanuddin dan berubah nama menjadi PNUP. Saat ini PNUP secara mandiri membentuk 7 jurusan. Seiring waktu berjalan, PNUP terus berkembang dengan dosen sekitar 403 orang dan mahasiswa sekitar 3.000 orang. Tahun 2024, PNUP  menghasilkan beberapa alumni berasal dari Magister terapan. Di akhir pertemuan saya dengan Dr. Ruswandi, beliau menuturkan bahwa prestasi yang telah dicapainya merupakan karya nyata jalinan kerjasama yang dibangun oleh Prof. Imam Robandi. Dr. Ruswandi mengucapkan banyak terima kasih atas bimbingan  Ketua Dewan Profesor ITS yang sangat luar biasa. Terus belajar dan bekerja keras merupakan kunci kesuksesan adalah kalimat penyemangat untuk Pembaca mengikuti jejak keberhasilan yang telah dicapai oleh Dr. Ruswandi (srn).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI