Mohon tunggu...
Semangat hidup
Semangat hidup Mohon Tunggu... Desainer - Kelompok Sosiologi Desain DKV ISI Yogyakarta

Kami adalah kelompok tugas mata kuliah Sosiologi Desain DKV ISI Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nongkrongers Waralaba Jalan Colombo

27 November 2019   17:27 Diperbarui: 27 November 2019   17:42 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seiring berkembangnya zaman, gaya hidup masyarakat perkotaan mulai berubah. Salah satunya adalah dengan munculnya fenomena nongkrong di kalangan  masyarakat terutama anak muda. Nongkrong atau bisa juga disebut dengan hangout  merupakan sebuah kegiatan berkumpul dan menghabiskan waktu di suatu tempat dengan berbincang, bersantai, dan bercanda yang dapat dilakukan secara individu maupun kelompok. 

Fenomena  nongkrong menjadi salah satu gaya hidup yang berkembang di kalangan anak muda. Nongkrong sendiri memiliki beberapa manfaat, contohnya dengan adanya komunikasi yang terjadi antar pelaku sehingga memunculkan diskusi yang sifatnya positif. Namun tidak dapat dipugkiri bahwa fenomena nongkrong juga mengandung hal-hal yang tergolong negatif, yakni membuang-buang waktu dan uang.

Dilihat dari triadik Agus Sachari, manusia merupakan pelaku nongkrong, benda desain merupakan objek yang pelaku gunakan, dan sistem nilai adalah penilaian subjektif yang bisa berupa kegiatan positif maupun  negatif. Selanjutnya dijabarkan lebih jelas dengan triadik Sumbo Tinarbuko.

Jika dikaitkan dengan teori Agenda Setting yang dikembangkan oleh McCombs dan Shaw (1972), yang beranggapan apabila media memberikan tekanan pada suatu peristiwa maka, media tersebut akan membuat masyarakat menganggap peristiwa itu penting.  McCombs dan Shaw selanjutnya menjelaskan bahwa media massa memiliki kemampuan untuk menilai sesuatu berdasarkan apa yang ditampilkan oleh media itu sendiri. Perkembangan teknologi khususnya sosial media, sedikit banyak berpengaruh pada minat masyarakat untuk nongkrong. Kalangan muda seringkali memperlihatkan apa yang sedang dilakukannya melalui sosial media sehingga dapat dilihat oleh follower mereka, terutama saat nongkrong. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa fenomena nongkrong dianggap penting oleh sebagian orang, dan dilakukan sebagai bentuk pembuktian diri di masyarakat sosial.

Teori lainnya yang bisa dikaitkan dengan gaya hidup ini adalah teori komunikasi behaviorisme. Teori ini dikembangkan oleh ilmuan asal Amerika Serikat bernama Jhon B. Watson (1878 -- 1958). mencakup semua perilaku, selalu ada kaitan antara stimulus dengan respon pada perilaku manusia. Jika suatu stimulus atau rangsangan yang diterima seseorang telah teramati, maka dapat diprediksikan pula respon dari orang tersebut. Adanya stimulus berupa budaya nongkrong yang marak dilakukan suatu kalangan muda, menghasilkan respon anak-anak muda lainnya yang menganggap adanya keharusan untuk mengikuti fenomena tersebut supaya tidak dianggap ketinggalan zaman.

Budaya nongkrong sebenarnya sudah ada sejak zaman dahulu yang biasanya dilakukan di sebuah warung kopi kecil. Namun dengan semakin berkembangnya zaman, semakin banyak didirikan berbagai jenis tempat nongkrong. Salah satu tempat nongkrong yang ramai dikunjungi adalah Indomaret Point.

Indomaret merupakan tempat waralaba yang cukup umum di Indonesia dan dapat dengan mudah kita temui di beberapa tempat. Toko pertama dengan nama Indomaret dibuka di Ancol, Jakarta Utara, pada tanggal 20 Juni 1988.  Lebih dari 3.500 jenis produk makanan dan nonmakanan dengan harga bersaing, memenuhi hampir semua kebutuhan konsumen sehari-hari tersedia di Indomaret. Dengan motto "mudah dan hemat" yang diusung, Indomaret menjadi minimarket pilihan untuk berbelanja bagi masyarakat.

Seiring berjalannya waktu, Indomaret berkembang menjadi beberapa jenis. Seperti indomaret plus, indomaret fresh dan indomaret point. Indomaret Plus mengangkat konsep midimarket dimana Indomaret ini memiliki ukuran yang lebih besar dan memiliki persediaan kebutuhan mingguan yang lebih banyak. Indomaret jenis ini terfokus pada kota-kota besar saja. Indomaret Fresh tidak hanya menjual kebutuhan mingguan tetapi juga kebutuhan barang-barang fresh seperti buah dan daging. Dan yang terakhir Indomaret Point. Indomaret jenis ini mengikuti konsep convenience store di kota-kota besar di dunia, dengan menyajikan berbagai macam makanan dan minuman cepat saji serta disediakannya meja, kursi, dan wifi untuk kenyamanan pengunjung.

Para pengusaha melihat budaya nongkrong yang berkembang di kalangan muda Indonesia ini sebagai suatu peluang untuk mendirikan waralaba dengan konsep convenience store. Indomaret yang menjual berbagai macam snack dan minuman dengan harga yang terjangkau, tentu saja menjadi salah satu tempat pilihan anak muda untuk mencari makanan. Terlebih dengan disediakannya meja dan kursi serta wifi, sangat cocok dengan gaya hidup masyarakat zaman sekarang. Anak-anak muda dapat bersosialisasi, melakukan hal produktif, atau sekadar menghabiskan waktu tanpa harus mengeluarkan banyak uang.

Sumbangan yang dapat penelitian ini berikan untuk DKV, tentunya kita akan melihat dampak nongkrong dari sisi positifnya. Secara subjektif, nongkrong memiliki manfaat berupa menambah kreatifitas dan menaikkan motivasi yang kadangkala menurun jika kita hanya berdiam di rumah atau di kos. Terkadang saat mengerjakan sesuatu di rumah atau kos saja akan terasa bosan, mengantuk dan membuat imajinasi kita buntu. 

Rasa bosan dan kantuk yang kita rasakan tersebut dapat diminimalisir atau bahkan dihilangkan dengan cara nongkrong di luar rumah seperti di Indomaret point untuk mencari suasana yang berbeda. Suasana berbeda yang kita rasakan tersebut dapat mengusir rasa bosan dan kantuk sehingga dapat meningkatkan motivasi yang tadinya menurun. Dengan meningkatnya motivasi tersebut, nongkrong diharapkan dapat menghidupkan imajinasi yang buntu serta merangsang kreatifitas sehingga desain yang kita buat akan lebih baik dari sebelumnya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun