Makam Auliya Sunan Geseng Magelang
Oleh: Sovia Vega Savela
Ziarah dalam ajaran Islam mempunyai arti mendatangi atau berkunjung ke makam untuk mendoakan orang yang sudah meninggal dunia, misalnya: orang tua, saudara, raja, para ulama maupun wali. Tradisi ziarah merupakan bentuk penghormatan orang Jawa terhadap leluhurnya. Situs untuk ziarah di Jawa adalah makam orang suci muslim seperti Wali Songo, pendiri pesantren maupun kyai lokal. Selain itu makam pemimpin muslim seperti raja muslim dan bangsawan juga menjadi tujuan peziarah.
Di kaki Gunung Andong dan Gunung Telomoyo terdapat sebuah makam sakral yang sering dikunjungi masyarakat untuk Ziarah. Tepatnya di Dusun Tirto, Desa Tirto, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang.
Disana terdapat makam yang dipercaya sebagai makam Sunan Geseng. Seorang Mubaligh asal Bedhug, Bagelen Purworejo bernama Cakrajaya atau Ki Cakrajaya. Beliau merupakan seorang penyadap nira yang dijuluki Ki Petungmlarat oleh masyarakat karena miskin. Ki Cakrajaya, adalah murid Sunan Kalijaga. Beliau adalah keturunan Imam Jafar ash-Shadiq, dengan nasab: Sunan Geseng bin Husain bin al-Wahdi bin Hasan bin Askar bin Muhammad bin Husein bin Askib bin Mohammad Wahid bin Hasan bin Asir bin 'Al bin Ahmad bin Mosrir bin Jazar bin Musa bin Hajr bin Ja'far ash-Shadiq bin Muhammad al-Baqir bin Ali Zainal Abidin al-Madani bin al-Husain bin al-Imam Ali k.w.
Menurut hikayat, pada suatu saat beliau mengikuti anjuran Sunan Kalijaga untuk mengasingkan diri di suatu hutan untuk konsentrasi beribadah kepada Allah. Di tengah lelakunya itu, hutan tersebut terbakar, tetapi beliau tidak mau menghentikan tapanya, sesuai pesan sang guru agar jangan memutus ibadah apapun yang terjadi, sampai sang guru datang menjenguknya, hingga kemudian ketika kebakaran berhenti Sunan Kalijaga datang menjenguknya, dari sisa abu kebakaran munculah Ki Cakrajaya dengan badan yang (gosong) / geseng namun tidak mengalami luka bakar sedikitpun, kemudian oleh sunan Kalijogo dimandikan di Sendang Jati Luweh Jogjakarta.
Sejak itu Sunan Kalijaga memanggil Cakrajaya dengan Julukan Geseng. Kemudian disuruhlah sunan geseng oleh Suntuk menyebarkan Agama Islam di Kecamatan Grabag sampai wafat dan dimakamkan di Desa Tirto. sebelum menjadi murid Sunan Kalijaga mendapat karomah karena ajaran syahadad yang diajarkan oleh sang sunan, sehingga saat nitis gendis (mencetak gula aren), gulanya berubah menjadi emas
Menurut cerita Sunan Geseng mengikuti sang guru Sunan Kalijaga ke Demak untuk mendirikan Masjid Demak dan Beliau memberikan kayu sisa pembangunan Masjid Demak kepadanya. Ketika Sunan Geseng berpamitan kepada Sunan Kalijaga untuk menyebarkan Agama Islam di daerahnya, Beliau berpesan supaya Sunan Geseng tidak berhenti, apabila lelah dan terpaksa berhenti maka ditempat tersebut ia harus meletakkan kayu dan mendirikan masjid serta pesantren yakni Pondok Pesantren Sunan Geseng yang berada di Desa Kleteran, Kecamatan Grabag, Kab. Magelang tak jauh dari lokasi makamnya.
Sampai sekarang banyak kalangan masyarakat yang berziarah ke makam Sunan Geseng, baik masyarakat lokal, luar daerah, maupun luar negeri. Mereka datang dengan berbagai motivasi dan tujuan.
Gambaran Makam Sunan Geseng