Mohon tunggu...
Harry Puguh
Harry Puguh Mohon Tunggu... Administrasi - Sustainability Profesional

Saya bekerja di lembaga swadaya masyarakat selama lebih dari 20 tahun dan sekarang bekerja dibidang sustainability

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Api Dalam Sekam Subsidi BBM

5 September 2022   09:37 Diperbarui: 5 September 2022   09:48 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koleksi Pribadi, Peat Burning aftermath (riau)

Dari sisi saya sendiri yang mengkonsumsi pertamax, damn, dua tahun ini naik dua kali, saya ingat 3 tahun lalu saya masih menikmati beli 400 ribu full tank, sekarang saya harus mengeluarkan 600-700 ribu untuk memenuhi tanki mobil saya.

Yah saya mau demo? enggak lah, karena saya mengerti hutang negara kita sudah terlalu banyak, subsidi bahan bakar itu hal yang tidak bijaksana yang dilakukan pemerintah, walaupun dengan melihat sirkus kemewahan pejabat dan istrinya di media sosial dimana gaya hidupnya tidak sesuai dengan penghasilannya, saya cuma menghela nafas panjang dan dalam hati menyumpahi mereka.

Hal terbaik yang bisa saya lakukan adalah, memperpendek jarak tempuh mobil saya, menghemat mengeluaran harian saya, karena dalam beberapa saat kedepan akan ada kenaikan harga bahan-bahan pokok, dan apakah ini kondisi ini akan membaik? tergantung dengan apakah perang akan berhenti dan kelakukan pejabat serta istrinya berubah.

Saya pesimis dengan dua hal itu, jadi saran saya sekarang, hidup hemat, kalau ada kelebihan, ditabung, dan jangan lupa untuk berbagi, karena keadaan ini berdampak keras bagi sebagian besar masyarakat bawah. Hal yang lebih mengkuatirkan adalah ketika sirkus pejabat tidak berubah disela kesusahan masyarakat bawah, itu semacam menyiram bahan bakar subsidi ke api dalam sekam yang membara.

Menurut saya, kondisi akan terus memburuk selama dua hal itu tetap berlangsung, dan saatnya kita yang masih bisa bertahan, siapkan diri untuk kondisi yang lebih buruk dan ulurkan tangan kita ke orang-orang disekitar kita yang sangat terdampak dengan kondisi ini, mari kita kuatkan kohesivitas sosial kita, supaya seburuk apapun itu, kita selalu bergandengan tangan, bersatu dan kita hadapi sama-sama Monster yang mulai mengeliat ini.

Good luck

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun