Mohon tunggu...
Sorot
Sorot Mohon Tunggu... Lainnya - Akun Resmi

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana Sorot digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel seputar rilis, serta kolaborasi dengan mitra. Email : sorot.kompasiana@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hukum Artikel Utama

Pancasila, Modal Indonesia Menjadi Bangsa Besar

16 Agustus 2020   14:49 Diperbarui: 16 Agustus 2020   14:54 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wakil Ketua MPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Ahmad Basarah saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/11/2019). (Foto: KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO)

Memiliki modal yang kuat, Bangsa Indonesia sesungguhnya mampu menjadi bangsa besar. Hanya saja, ia mensyaratkan tiga hal agar itu terwujud.

"Pertama Bangsa Indonesia harus menganggap Pancasila sebagai suatu kebenaran yang fix. Kedua, kita harus pahami Pancasila. Ketiga, kita harus mengamalkan nilai-nilai Pancasila," ucapnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Pengkajian dan Materi BPIP Prof. FX. Adji Samektomenuturkan, Bung Karno menyebut bahwa kemerdekaan adalah jembatan emas, maka Pancasila digunakan untuk instrumen sebagai sarana menuju masyarakat adil makmur dengan cara-cara atau sasaran-sasaran yang konkret. Jadi Pancasila dipersiapkan untuk Indonesia merdeka.

Ia mencontohkan terkait kedaulatan pangan yang menurutnya penting bagi Indonesia untuk dibicarakan.

Menurutnya selain soal pangan, termasuk juga di dalamnya pertanian dan peternakan dalam konteks kedaulatan pangan ini sebenarnya wujud bagaiamana mengimplementasikan Pancasila dalam konteks keadilan sosial dan prikemanusiaan.

"Jadi ini konkretisasi. Tentu ada hal-hal yang perlu dikerjakan dalam soal memperjuangkan kedaulatan pangan, seperti membuka lahan pertanian yang tantangannya harus kita lakukan bersama," sebutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun