Joan Laporta tengah menghadapi situasi pelik ditengah banyaknya masalah yang menimpa Barcelona. Selain gagal menggaet Messi, Laporta juga diwarisi utang segunung oleh Presiden sebelumnya Josep Maria Bartomeu. Tak berhenti disitu, performa skuad Barcelona juga sedang dalam titik terendah.
Setelah baru saja mendapatkan hasil mengecewakan, dengan mengalami hasil imbang melawan Granada dengan skor 1-1 di kandang sendiri dalam lanjutan Liga Spanyol pekan kelima.Â
Hasil ini menyebabkan Barcelona berada di posisi ke-7 dengan meraih 8 poin, dan tertinggal 5 poin dari pemuncak klasemen sementara, Real Madrid yang merupakan musuh abadi Barcelona.
Hampir saja Barcelona mengalami kekalahan, setelah Granada mampu mencetak gol terlebih dahulu melalui Domingos Duarte pada menit ke-2, beruntung pada menit-menit akhir Ronald Araujo mampu menyamakan kedudukan. Performa Barcelona sangat buruk dalam beberapa pekan awal La Liga.
Selain bermain buruk di La Liga, ternyata Barcelona juga tampil buruk di Liga Champions. Saat bermain di kandang melawan Bayern Muenchen di matchday pertama Liga Champions musim ini, Barcelona kalah telak dengan skor 0-3.
Performa buruk yang ditampilkan oleh anak asuh, Ronald Koeman membuat Presiden Barcelona, Joan Laporta berencana memecat Koeman.
Namun memecat, Koeman ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan. Klausul kontrak unik dengan pihak manajemen Barcelona sebelumnya, di era Presiden Josep Maria Bartomeu membuat Laporta dibuat pusing untuk memecat Koeman.
Saat diresmikan sebagai pelatih Barcelona pada Agustus 2020 silam, menggantikan Quique Setien usai dipecat Barcelona karena kalah telah 2-8 dari Bayern Muenchen di laga perempatfinal Liga Champions musim 2019/2020. Ternyata ada klausul aneh yang diajukan oleh Koeman ke pihak manajemen Barcelona.
Menurut laporan dari media Spanyol, Marca, Barcelona harus memberikan kompensasi senilai 6 juta euro kepada Koeman, jika manajemen Barcelona tidak memperpanjang ikatan kontraknya yang akan berakhir pada 30 Juni 2022.
