Viktor Axelsen dianggap sebagai pembawa masalah bagi perbulutangkisan Denmark saat ini. Keputusan kontroversialnya, dengan meninggalkan pelatnas di Denmark dan memilih berlatih di Dubai menuai banyak kritik di negara asalnya. Kepindahannya ke Dubai, jelas memberikan kerugian bagi Tim Denmark.
Peraih medali emas cabang bulutangkis sektor tunggal putra Olimpiade Tokyo 2020 ini, memutuskan pindah ke Dubai setelah seminggu berlatih di Nad Al Sheba Sports Center. Setelah beradaptasi selama seminggu di Dubai, Axelsen membuat pengumuman yang menggemparkan jagad perbulutangkisan dunia.
Axelsen memutuskan pindah ke Dubai, karena ada 3 hal penyebab utamanya, yaitu masalah Kesehatan, Fasilitas Latihan di Dubai lebih lengkap dan Jarak turnamen ke Asia lebih dekat. Serta ada 1 faktor tambahannya, agar Axelsen punya waktu lebih banyak bersama keluarganya.
Publik Badminton Lovers Denmark yang baru saja merasakan euforia atas pencapaian Axelsen, mendadak harus kecewa. Pahlawan bulutangkis mereka, peraih medali emas kedua Olimpiade, setelah Poul-Erik Hoyer Larsen harus pindah dari Denmark.
Kepindahan Axelsen ke Dubai, akan menghadirkan 4 masalah baru bagi Bulutangkis Denmark, yang jelas masalah tersebut mengakibatkan kerugian bagi perbulutangkisan Denmark.
1. Strategi Tim Denmark Bocor
Keputusan Axelsen yang pindah ke Dubai, membuat federasi Bulutangkis Denmark mengakhiri semua Kerjasama dengan Axelsen. Federasi Bulutangkis Denmark tidak bisa memberikan pendampingan kepada Axelsen baik secara fasilitas maupun bantuan pelatih, karena jaraknya terlalu jauh.
Otomastis Axelsen harus segera mencari pelatih pribadi agar ia segera mencapai performa puncaknya kembali, karena turnamen Piala Sudirman dan Piala Thomas sudah di depan mata. Mungkin jika, soal pelatih tidak masalah, yang jadi masalah adalah soal pencarian lawan tanding bagi Axelsen untuk lebih mengasah progres latihannya.
Di Denmark Axelsen biasa berlatih tanding dengan Anders Antonsen, Rasmus Gemke dan Hans-Kristian Solberg Vittinghus untuk mengasah kemampuannya. Pencairan lawan tanding yang sepadan inilah yang ditakutkan akan membocorkan strategi Denmark.