Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - lecturer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Memaknai "Salam Satu Jempol"

29 Oktober 2018   20:02 Diperbarui: 29 Oktober 2018   21:11 827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tim Kampanye Nasional Jokowi-Mar'uf memproklamirkan gaya salaman baru, yakni salam satu jempol.

TKN Jokowi-Ma'ruf mengubah pose satu jari telunjuk dengan mengacungkan satu jempol yang melambangkan angka 1 untuk mendukung pasangan nomor urut satu, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.

Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto mengatakan, salam satu Jempol diperkenalkan secara langsung oleh Presiden Jokowi dihadapan seluruh peserta Rakernas.

Menurut Hasto, Jempol melambangkan hal-hal yang baik; suatu apresiasi tulus atas kebaikan, yang disampaikan secara spontan dengan hati terbuka.

"Sebab Jempol hanya dipakai untuk kebaikan, apresiasi atas prestasi dan cermin kerendahan hati. Nilai-nilai inilah yang kami kedepankan dalam kampanye," ujar Hasto saat dikonfirmasi wartawan, Senin, 29 Oktober 2018. (baca selengkapnya di sini)

Selain itu acungan satu jempol juga bisa kita maknai sebagai kebesaran hati dan keberanian serta empat jari yang lain yang mengarah ke dada atau diri yang mengacungkan jempol juga menunjukkan ketulusan dan kesungguhan hati.

Pemaknaan lain, acungan jempol ke atas menunjukkan juga rasa hormat kepada sang pencipta serta menghargai sesama selain melambangkan angka satu dan kepalan melambangkan kekuatan serta angka nol. Jadi salam satu jempol juga melambangkan 01.

Berbeda dengan salam dua jari membentuk huruf V yang dimaknai sebagai victory alias kemenangan, yang terkesan ungkapan kesombongan. Memamerkan diri "seolah' pemenang adalah kesombongan dan kepongahan. Terlebih lambang V bukan pula simbol yang biasa dikenal oleh rakyat kecil karena kata victory adalah kata asing, bukan kata dari bahasa Indonesia atau bahasa daerah.

Lebih dari itu di era milenial ini acungan jempol satu (LIKE) adalah melambangkan persahabatan dan dukungan yang sangat populer di media sosial saat ini. Siapa pun yang bermedia sosial pasti pernah menyematkan acungan satu jempol. Setiap hari mungkin jutaan acungan jempol memenuhi media sosial, jadi sudah sekaligus menyatakan dukungan terhadap pasangan 01 Jokowi-Ma'ruf.

Para pendukung kubu Bo-San (02) silahkan berpuasa memberi acungan jempol di media sosial atau di pergaulan masyarakat sehari-hari, mungkin sampai saat pemilu April 2019 nanti. Kalau tidak ingin dianggap pendukung Jokowi-Ma'ruf dan mengkampanyekannya.

Untuk seluruh rakyat Indonesia silahkan menebarkan kebaikan di mana saja dengan mengacungkan salam satu jempol. Mari kita tegakkan dan pelihara kebaikan. Merdeka!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun