Mohon tunggu...
Sosbud

Analogi “Bule” Sikapi Konflik Tolikara

22 Juli 2015   14:10 Diperbarui: 22 Juli 2015   14:10 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya membuat analogi bahwa

“ketika kita sebagai warga pedalaman yang sedang didatangi oleh seorang Bule, dan Bule tersebut menyapa dengan kalimat ‘How are you?’. Karena kita tidak mengerti, kita bertanya pada orang disebelah kita. Orang tersebut menjawab bahwa Bule tersebut sedang mengejek kita.., lalu kita tentu merasa marah dengan Bule tersebut karena dia telah mengejek kita, akhirnya kita menjadi konflik dengan Bule tersebut.”

Hal tersebut, sama halnya apabila kita tidak tahu kejadian yang sesungguhnya, dan kita termakan omongan orang lain yang belum tentu benar, maka yang timbul hanyalah suatu pembiasan makna.

Indonesia merupakan negara yang heterogen. Indonesia menjadi unik karena keheterogenannya. Sejarah menunjukkan bahwa Indonesia, terbentuk dari penyatuan berbagai perbedaan baik Suku, Bahasa, ras, serta agama. Para pendiri bangsa Indonesia telah mengkonsepkan sedemikian rupa sehingga menjadikan konsep Pancasila sebagai dasar negara.

Perbedaan itu sebuah ciri khas bagi negara ini. Perbedaan Suku, Agama, Rasa, dan Antar Golongan (SARA) sudah menjadi permasalahan klasik, sehingga mudah mencuat kembali apabila terjadi permasalahan pemicu.

Permasalahan yang terjadi pada dekade ini adalah, banyaknya provokator – provokator yang kurang bertanggungjawab sehingga menimbulkan berbagai tanggapan – tanggapan yang bersifat provokatif. Tragedi di Tolikara, merupakan suatu permasalahan yang bersifat SARA. Permasalahan SARA merupakan suatu permasalahan yang sensitif apabila ingin diangkat. Hal tersebut karena akibatnya dapat menyebabkan terganggunya kestabilan nasional.


Penyeleksian serta kroscek kebenaran sebelum bertindak merupakan suatu hal yang perlu kita lakukan sebagai bangsa yang terus berkembang. Termakan isu – isu yang provokatif tidak akan membantu Indonesia untuk tumbuh, tetapi hanya akan membuat Indonesia terpecah belah.

Oleh : Sonny Nurdinsyam

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun