Mohon tunggu...
Soni Herdiansyah
Soni Herdiansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa_Pendidikan IPS_Universitas Pendidikan Indonesia

Halo, Kompasianer! Nama saya Soni Herdiansyah, saya berasal dari Purwakarta Jawa Barat :) Saya seorang mahasiswa aktif jurusan Pendidikan IPS S1 Universitas Pendidikan Indonesia. Saya aktif diberbagai organisasi kampus dan masyarakat, suka terhadap dunia pendidikan, sosial, dan literasi. Misalnya, saya telah mendirikan Warga Kota (Keluarga Kompasianer Purwakarta) bersama kawan-kawan Kompasianer lainnya. Menginspirasi bagi saya adalah hakikat sejati untuk membangun negeri, salah satunya melalui tulisan dan aktivitas sosial. Bagi saya Kompasiana adalah platform yang menjadi wadah bagi pemuda untuk menginspirasi Indonesia yang telah saya buktikan dengan aktif menulis sejak tahun 2019 lalu. Terima kasih Kompasiana, semoga terus maju.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tak Selalu Mahasiswa Harus Ikut Demo

30 Oktober 2022   23:31 Diperbarui: 30 Oktober 2022   23:37 805
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aksi demo mahasiswa. Gambar : www.kompas.com

Demo turun ke jalan boleh saja, asalkan ada strategi yang efektif dan efisien. Jangan sampai mahasiswa hanya kehabisan suara, kehabisan tenaga, kehabisan materi, namun yang didapat hanyalah lelah dan luka.

Perlu kita sadari juga, mahasiswa juga insan pembelajar. Mereka punya hak dan kewajiban  untuk belajar di bangku kuliah. Ada juga mahasiswa yang bahkan tidak ikut berdemo karena alasan tertentu.  Mereka ada yang lebih memilih untuk kepentingannya sendiri dan ada juga yang ikut mendukung teman-temannya yang berdemo dengan caranya sendiri. Misalnya dengan memanfaatkan media sosial untuk menyampaikan opini ke publik. 

Untuk itu, di zaman yang sudah canggih teknologi dan informasinya seperti sekarang ini, mahasiswa harus dapat memanfaatkan peluang yang ada. Supaya tercapainya tujuan demo yang dilakukan dapat tercapai.

Memanfaatkan Media Sosial untuk Menyampaikan Opini

Adanya media sosial bisa menjadi sarana untuk menyampaikan opini terkait masalah sosial di masyarakat. Opini yang ditulis dan disampaikan melalui media sosial akan dibaca oleh banyak orang dan tersebar dengan sangat cepat. 

Bahkan, sejak masa Reformasi dan Pasca Reformasi saat ini, keadaan menjadi sangat terbuka dan sangat demokratis, semua orang bisa melakukan apa saja bahkan bisa saja memberontak pemerintah (dalam Bachrun dan Ismail, 2012: 123).

Menyampaikan opini ke publik melalui media sosial bisa dilakukan oleh semua mahasiswa yang tidak ikut demo. Opini yang disampaikan pun beragam bentuknya, ada yang berbentuk tulisan, poster, video, lagu, dan sebagainya yang telah diatur oleh undang-undang. 

Agar opini yang disampaikan ke publik oleh mahasiswa tersebut dibaca, didengar oleh masyarakat bahkan pemerintah, perlu menggunakan strategi yang tepat. 

Adapun strategi untuk membentuk opini publik tersebut antara lain: 

1. Membuat perencanaan dengan matang

Apapun bentuk opini publik yang kita buat haruslah direncanakan dengan matang. Baik itu tema, tujuan, kontennya, inti masalah sosial yang diambil, ide yang kritis, bahasa yang santun, serta solusinya harus disiapkan dengan baik. Karena, perencanaan ini adalah dasar sebelum opini mahasiswa disebarkan ke publik. Dan opini yang telah dibuatpun menjadi opini yang bermakna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun