Mohon tunggu...
Sonia Diva
Sonia Diva Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

mahasiswa yang dengan hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Feminisme: Setiap Orang Bisa Memimpin

12 Desember 2023   14:00 Diperbarui: 12 Desember 2023   14:04 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ilmu Komunikasi merupakan ilmu yang tidak hanya mempelajari mengenai car akita untuk berbicara dalam kehidupan sehari. Tapi, juga mempelajari mengenai fenomena-fenomen yang terjadi dalam kehidupan bersosial. Salah satu fenomena yang dipelajari dalam kelas teori komunikasi dan postmodernisme Dr.Geofakta Razali adalah mengenai feminis. Feminisme sendiri merupakan gerakan sosial dan politik yang bertujuan mencapai kesetaraan gender antara pria dan wanita. Istilah "feminis," baik sebagai kata benda maupun sifat, mengacu pada individu atau kelompok yang mendukung atau terlibat dalam gerakan feminis. Gerakan feminis timbul sebagai tanggapan terhadap ketidaksetaraan sejarah antara pria dan wanita dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk hak politik, ekonomi, dan sosial. Feminis berupaya untuk mengatasi struktur kekuasaan yang cenderung mendukung pria, dengan tujuan mendorong transformasi masyarakat menuju keadilan dan kesetaraan.

Dalam konteks pekerjaan, feminisme menciptakan kesadaran terhadap ketidaksetaraan gaji dan promosi, memastikan bahwa peluang setara diberikan kepada baik pria maupun wanita. Pemahaman bahwa sistem gender tradisional dapat menimbulkan tekanan dan harapan yang tidak realistis bagi pria merupakan salah satu kontribusi penting dari gerakan feminis. Tidak jauh berbeda dalam lingkup pekerjaan, feminis dalam lingkup mahasiswa juga bisa dikatakan bahwa tidak harus yang memimpin sebuah kelompok adalah laki-laki. Jika ada seorang Perempuan yang lebih condong untuk mengatur atau bahkan menjadi pemimpin juga merupakan suatu hal yang wajar.

Feminisme bukan hanya berkaitan dengan perjuangan hak Perempuan melainkan, mewakili suara kesetaraan gender dalam berbagai bentuknya. Dengan melebarkan pemahaman kita terhadap konsep ini, kita dapat membangun masyarakat yang lebih adil, di mana laki-laki dan perempuan memiliki peluang yang setara untuk tumbuh dan memberikan kontribusi. Dengan mempromosikan kesetaraan melalui perspektif feminis, kita sedang mengambil langkah menuju dunia yang lebih inklusif dan merata dalam hal gender.

Sonia Evifania Diva, Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Pembangunan Jaya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun