Mohon tunggu...
Solihin
Solihin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hamba Allah

𝙱𝚎𝚕𝚊𝚓𝚊𝚛 𝙽𝚞𝚕𝚒𝚜 𝙰𝚙𝚊 𝚂𝚊𝚓𝚊

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Pendidikan Essensialisme

20 Mei 2020   15:23 Diperbarui: 30 Juli 2021   18:46 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock


Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh.

Salam hangat sobat Kompasianer yang Budiman.

Alhamdulillah jumpa kembali pada tulisan yang berbeda dengan tema FILSAFAT PENDIDIKAN ESSENSIALISME. Selengkapnya yuk dibaca sampai bawah. Semoga bermanfaat.

Filsafat Essensialisme merupakan suatu ajaran filsafat yang terbentuk atas dasar dari dua aliran  filsafat idealisme dan filsafat realisme yang muncul pada zaman Renaissance yang memiliki pandangan berbalik terhadap aliran filsafat Progresivisme. Jadi Pengertian Essensialisme adalah salah satu ajaran filsafat yang bertitik pada keyakinan kebudayaan lama yang sudah ada sejak peradaban umat manusia. Karena aliran ini menganggap bahwa peradaban kebudayaan terdahulunya terbukti menjadikan kehidupan manusia lebih baik.  Maka dari itu aliran ini menginginkan manusia untuk  kembali kepada kebudayaan lama.

Taukah kalian ? bahwa dalam pendidikan, filsafat essensialisme bertumpu pada idealitas yang diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Hal mana idealitas tersebut menekan kepribadian anak didik mengacu pada nilai-nilai agama (supranatural). Sehingga dalam pendidikan aturan yang bermain adalah aturan agama. Pendidikan menekan pada anak didik untuk memiliki karakter moral agama, bukan hanya menjadi pengetahuan saja, melainkan diaplikasikan dikehidupannya. Maka dari itu dewasa ini sekolah -- sekolah mendesain kurikulum pembelajarannya, bagaimana siswa memiliki pengetahuan dan moral yang menyatu dan benar menurut agama.

Selanjutnya, bagi aliran esensialisme sekolah adalah  yang mengatur atau menyiapkan materi belajar yang bertumpu pada nilai -- nilai kebudayaan luhur yang telah terbukti kebaikannya bagi kehidupan manusia dan  menjadikan anak didik mampu berkolaborasi dalam masyarakat serta menekan anak didik untuk  memiliki kepribadian moral sesuai agama. Dengan itu maka anak didik bisa meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Berikutnya, Kedudukan guru dalam aliran Essensialisme ialah sebagai pendidik yang memiliki pengetahuan yang mumpuni, mengatur metode dan evaluasi belajar, bertanggung jawab, memberi teladan yang baik, menyiapkan materi berdasarkan nilai-nilai keagamaan  serta membimbing dan menekan anak didik untuk memiliki kepribadian moral yang baik. Sedangkan kedudukan siswa yaitu sebagai peserta didik yang pasif yang hanya menerima materi dan mengaplikasikan dalam kehidupan realitas.


Adapun salah satu pelopor aliran filsafat Essensialisme adalah William Chandler Bangley.

William C. Bangley  merupakan salah satu pelopor munculnya  gerakan aliran Essensialisme pada awal  Tahun 1930 bersama beberapa temannya yaitu Thomas Briggs, Frederick Breed dan Isac L. Kandell.   Bangley  merupakan salah satu tokoh yang terkenal didunia pendidikan di Amerika. Salah satu pendapatnya ialah bahwa pendidikan harus mampu mentransmisikan warisan nilai -- nilai kebudayaan dan sejarah terhadap generasi masa depan bangsa.

Menurut Bangley  ciri-ciri pendidikan Essensialisme adalah a. siswa terdorong oleh upaya -- upaya belajar yang memikatnya bukan dorongan dari dirinya. b. Melekatnya  pengarahan, pengawasan, bimbingan terhadap siswa oleh orang dewasa sejak balita dalam waktu yang lama. C. Adanya kemampuan untuk disiplin. d. Aliran esensialisme menawarkan teori yang kuat dan kokoh tentang pendidikan sedangkan sekolah lainnya (progresivisme) menawarkan teori yang lemah.

Wah.... Gimana sobat..? Sudah paham tulisan diatas kan ? Atau masih ngambang.
Terus membaca sampai paham ya ! Sampai jumpa dikesempatan berikutnya.  

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun