Asesmen Sumatif Tengah Semester: Apa yang Harus Disiapkan Agar Pelaksanaannya Bermakna?

Pemanfaatan Hasil

• Remedial; bukan hanya perbaikan nilai, tapi pendampingan agar murid menguasai tujuan pembelajaran yang belum tercapai.
• Pengayaan; memberi tantangan tambahan dengan tingkat kompleksitas lebih tinggi untuk murid yang sudah menguasai
• Menjadi bahan refleksi guru untuk memperbaiki strategi pembelajaran.

Perangkat Pendukung Asesmen Sumatif Tengah Semester

Pelaksanaan STS didukung oleh berbagai perangkat yang berfungsi untuk menjamin asesmen berjalan secara efektif, efisien, dan sesuai dengan prinsip keadilan serta keberpihakan pada murid. Adapun perangkat pendukung yang digunakan meliputi:

• Perangkat Teknis
  • Laptop/Komputer Sekolah, Handphone orang tua/siswa: Digunakan oleh murid kelas III--VI untuk mengakses soal melalui aplikasi CBT (Pijar Sekolah).
  • Jaringan Internet/Pulsa Data: Mendukung kelancaran pelaksanaan asesmen digital dan pengunggahan hasil.
  • Printer dan Mesin Fotokopi: Untuk mencetak soal dan lembar jawaban bagi kelas I dan II yang menggunakan metode kertas.
• Perangkat Digital
  • Aplikasi CBT Pijar Sekolah: Platform utama pelaksanaan asesmen digital untuk kelas III--VI, termasuk pengunggahan soal dan pengolahan hasil.
  • Akun Admin dan Guru CBT: Digunakan untuk mengelola soal, jadwal, dan hasil asesmen secara terintegrasi.
  • Template Soal Digital: Format standar soal yang disesuaikan dengan prinsip asesmen Kurikulum Merdeka.
• Perangkat Administratif
  • Kisi-Kisi Soal: Menjabarkan tujuan pembelajaran yang akan diukur, bentuk soal, dan indikator pencapaian.
  • Rubrik Penilaian: Digunakan untuk asesmen berbasis kinerja, proyek, atau produk yang memerlukan penilaian kualitatif.
  • Instrumen Observasi: Untuk menilai aspek sikap, keterampilan sosial, dan proses belajar murid.
  • Daftar Hadir Murid: Mencatat kehadiran siswa selama pelaksanaan asesmen.
  • Formulir Pemeriksaan dan Analisis Hasil: Digunakan guru untuk mencatat capaian dan rekomendasi lanjutan.
  • Lembar Laporan Hasil Asesmen untuk Orang Tua: Disusun secara naratif dan berbasis kompetensi, disertai sekadar angka.

 Pendampingan dan Penjaminan Mutu

Untuk memastikan pelaksanaan Asesmen Sumatif Tengah Semester berjalan sesuai prinsip dan menjamin kualitas asesmen yang adil, autentik, dan berdampak pada pembelajaran, sekolah menetapkan mekanisme pendampingan dan penjaminan mutu sebagai berikut:

• Pendampingan Teknis dan Akademik
  • Dilakukan oleh Tim Kurikulum dan Koordinator Guru Kelas/Mata Pelajaran.
  • Meliputi penyusunan kisi-kisi, instrumen asesmen, dan rubrik penilaian.
  • Memberikan dukungan kepada guru dalam penggunaan aplikasi CBT dan pengolahan hasil asesmen.
• Supervisi oleh Kepala Sekolah
  • Kepala sekolah melakukan verifikasi soal, pemantauan pelaksanaan asesmen, dan evaluasi hasil.
  • Supervisi dilakukan secara berkala untuk memastikan asesmen dilaksanakan sesuai jadwal dan prosedur.
• Penjaminan Mutu Internal
  • Tim Pengembang Sekolah melakukan review terhadap instrumen asesmen, proses pelaksanaan, dan laporan hasil.
  • Hasil asesmen dianalisis untuk melihat kesesuaian dengan tujuan pembelajaran dan digunakan sebagai dasar perbaikan pembelajaran.
• Dokumentasi dan Refleksi
  • Setiap tahapan asesmen didokumentasikan secara tertib dan transparan.
  • Guru menyusun catatan reflektif sebagai bagian dari penjaminan mutu pembelajaran.
• Kolaborasi dengan Pengawas
  • Sekolah membuka ruang komunikasi dengan pengawas untuk mendapatkan masukan dan penguatan mutu asesmen.

Penutup

Panduan ini disusun sebagai acuan pelaksanaan Asesmen Sumatif Tengah Semester yang selaras dengan Kurikulum Merdeka edisi revisi 2025. Diharapkan seluruh warga sekolah dapat melaksanakan asesmen dengan penuh tanggung jawab, integritas, dan keberpihakan pada murid.

Melalui asesmen yang dirancang secara autentik dan kontekstual, SD Negeri 06 Paguyaman berkomitmen untuk membangun ekosistem pembelajaran yang bermakna, transparan, dan berorientasi pada penguatan karakter serta kompetensi siswa. Semoga pelaksanaan asesmen ini menjadi bagian dari proses reflektif menuju pendidikan yang lebih humanis dan berdaya.