Desa Sumberagung dikenal sebagai daerah penghasil biji kopi, yang dimana kurang lebih 80% warga desa Sumberagung berprofesi sebagai petani. Maka, dari itu banyak konsumen dari luar daerah yang membeli biji kopi hasil panen dari petani desa Sumberagung. Pada tanggal 21 Juni 2022, mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang menemui ketua petani kopi desa Sumberagung. Beliau bernama bapak Santoso yang betempat tinggal di dusun Sumbermulyo Desa sumberagung kecamatan Ngantang Kabupaten Malang. Diawal pertemuan tersebut mahasiswa berkoordinasi dengan Bapak Santoso terkait potensi-potensi kopi di desa sumberagung dan kendala-kendala yang masih belum terpecahkan solusinya.
Dari pertemuan tersebut Pak santoso menyampaikan kendala yang berupa proses pengolahan biji kopi dan pemasarannya. Kendala dalam proses pengolahan biji kopi bermula dari petik biji kopi yang sedikit rumit yang mengharuskan petani kopi untuk memetik biji yang sudah berwarna merah yang dengan warna tersebut menandakan sudah matangnya biji kopi. Kemudian kendala ketika proses penggillingan biji kopi, hal itu mengharuskan penggilingan dengan biji dengan kulit yang masih basah, karena apabila sudah mengering diesel penggiling tidak dapat mengelupaskan kulit biji kopi tersebut. Sehingga apabila sudah mulai mengering kulit kopi tersebut maka kopi tersebut harus direndam dalam air sampai kulitnya melunak terlebih dahulu supaya dapat memudahkan proses penggilingan.
Kendala yang selanjutnya adalah masalah penjemuran biji. penjemuran biji yang telah dikupas harus dijemur dan diletakkan diatas 40 cm diatas permukaan tanah, karena bila ditaruh lebih rendah dari itu, maka cita rasa kopi akan terasa berubah dan kurang berkualitas dibandingkan dengan biji kopi yang penjemurannya diatas 40 cm dari atas tanah. Kendala penjemuran selanjutnya adalah ketika musim penghujan akan membutuhkan waktu penjemuran yang lebih lama dari biasanya, yang biasanya 5-6 hari sudah kering, dengan adanya musim penghujan, proses penjemuran dapat mencapai 12 hari proses penjemuran.
Pada pertemuan rutinan kelompok petani kopi, mahasiswa KKN UM memberikan sedikit informasi mengenai pemasaran kopi secara digital melalui Instagram. Pemilihan aplikasi Instagram untuk penjualan kopi secara digital karena menurut survey, pada tahun 2021 pengguna Instagram tercatat sebanyak 33,90 juta. Dengan pemberian informasi tersebut diharapkan kendala petani kopi dalam pemasaran menjadi teratasi dan jumlah penjualan meningkat.