Mohon tunggu...
Sofia Sri Mahardika
Sofia Sri Mahardika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Diponegoro

FISIP - Administrasi Publik - Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Minimalisir Budaya Patriarki dengan Pemahaman Kesetaraan Gender dalam Keluarga

13 Agustus 2022   00:57 Diperbarui: 13 Agustus 2022   01:09 757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kelurahan Gemah (21/7/2022) - Mahasiswa KKN Tim II UNDIP 2021/2022 melakukan program kerja monodisiplin sosialisasi “Pentingnya Kesetaraan Gender dalam Ketahanan Keluarga” pada minggu ke-III KKSebagian besar peristiwa kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terjadi pada perempuan dan anak-anak yang secara sosial masih dianggap sebagai kaum lemah dan tidak berdaya. 

Hal tersebut   terjadi di dalam institusi keluarga yang seharusnya menjadi tempat paling aman dan damai bagi seluruh anggotanya. Namun, faktanya kekerasan dalam rumah tangga masih banyak terjadi yang menyebabkan permasalahan besar bagi anggota kaluarga dan aspek di sekelilingnya.

Penyebab permasalahan dalam keluarga adalah asas kesetaraan gender tidak didasarkan pada konstruksi sosial dan kultural yang dipahami dan dianut oleh masyarakat.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Pemahaman mengenai subjek-objek, superior-imperior, dominan-tidak dominan, serta pembagian tugas dan peran yang tidak seimbang antara anggota keluarga laki-laki (ayah, anak laki-laki) dan perempuan (ibu, anak perempuan) seringkali memposisikan laki-laki lebih mendapatkan hak-hak istimewa, sedangkan perempuan berada di bawahnya.

Di sisi lain, pada tahun 2021, Pemerintah Kota Semarang meraih penghargaan kategori utama Kesetaraan Gender (Anugerah Parahita Ekapraya) dari KPPPA. Pengarusutamaan gender merupakan berbagai strategi untuk mengumpulkan menjadi satu kesatuan perspektif gender ke dalam pengembangan kelembagaan, kebijakan dan program kerja, termasuk kebijakan, desain dan implementasi program, monitoring dan evaluasi, serta kolaborasi dengan aktor eksternal. 

Pengarusutamaan gender memiliki strategi untuk mendorong kesetaraan gender yang dapat dilakukan melalui tiga cara yaitu, pertama melalui mainstreaming atau pengarusutamaan, kedua dengan spesific atau perlindungan secara khusus kepada kelompok rentan, dan terakhir affirmatif, yaitu adanya kuota tertentu yang diberikan kepada kelompok rentan. 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Penerapan pengarusutamaan gender dalam lingkup pembangunan desa dapat dilakukan dari proses perencanaan, implementasi, monitoring, dan evaluasi yang dalam prosesnya terdapat keterlibatan masyarakat.

Dalam rangka mendukung Pengarusutamaan Gender (PUG) Kota Semarang dan mencapai satu tujuan SDGs dalam rangka pemberdayaan masyarakat yang dibutuhkan Kelurahan Gemah pada tujuan SDGs ke-5, Kesetaraan Gender, mahasiswa KKN Tim II UNDIP 2021/2022 melaksanakan sosialisasi mengenai Pentingnya Kesetaraan Gender dalam Ketahanan Keluarga kepada masyarakat Kelurahan Gemah dengan memberikan materi terkait Kesetaraan Gender dengan media poster, power point, dan video interaktif dari youtube

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun