Mohon tunggu...
Sofiah Rohul
Sofiah Rohul Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Holla Before doing something, do something different

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Paket Lengkap Kemping Ceria di Puthuk Gragal

13 November 2022   12:31 Diperbarui: 13 November 2022   12:34 1335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pos terakhir ini adalah tempat para pendaki berhenti untuk beristirahat. Di pos ini benar-benar bisa istirahat dengan nyaman dan damai. Suara alam yang juga disumbang oleh suara Air Terjun Ngapung di pos 4 benar-benar membebaskan energi negatif dari dalam tubuh. Rasanya seperti terlahir kembali meski kami tidak tidur di tenda.

Kami memutuskan untuk tidak mendirikan tenda lantaran hari menjelang subuh. Hanya mengeluarkan matras untuk tidur. Tas untuk bantal. Sangking lelahnya, sleeping bag tidak kami pakai.

Setengah jam berlalu, kami memutuskan untuk bangun dan bergantian mengambil air wudu dari sumber air terjun yang telah mengalir ke pipa di sebelah kanan pohon besar menuju pendakian berikutnya. Air itu pun kami manfaatkan untuk diracik dengan teh, kopi, maupun susu. Tak lupa, kami masukkan ke botol unyuk persediaan di camp area.

Untuk menuju ke camp area, kami harus melewati Tanjakan Celeng. Kalian ga salah dengar kok, guys. Alasan dinamakan Tanjakan Celeng, lantaran pendakiannya cukup menanjak, agak becek, dan tidak menyediakan tempat untuk beristirahat. Tapi, percayalah begitu melewati tanjakan tersebut, hati lega, karena sang saka yang berkibar di Puncak Puthuk Gragal, terlihat jelas di mata.

Tanjakan Celeng.
Tanjakan Celeng.

Kala menuruni Tanjakan Celeng.
Kala menuruni Tanjakan Celeng.

Istirahat dulu guys, mumpung ada kayu di Tanjakan Celeng.
Istirahat dulu guys, mumpung ada kayu di Tanjakan Celeng.

"Aku padamu Tanjakan Celeng!" seruku lalu menyanyi lagu "Semangat-semangat ok-ok" hal itu pun kemudian ditirukan yang lainnya.

Sebentar, sebentar, kami istirahat dulu ya guys mendirikan tenda eh cowo-cowo lebih tepatnya. Dua tenda pun selesai didirikan, kami pun beranjak tidur ke tenda masing-masing. Tenda sedang berwarna kuning untuk cewe dan yang kecil berwarna biru untuk cowo.

Kalian tau apa yang terjadi guys? Ternyata ada makhluk aneh bernama Mila yang katanya tidak bisa tidur di dalam tenda. "Baunya aneh," katanya dengan imbuhan "lebih baik tidur di luar."

Rasanya ingin ku berkata kasar. Seketika mitos tentang gunung di kepalaku keluar. Dan beneran dong dia tidur di luar diatas matras. Sementara Vivi sudah tidur pulas di tenda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun