Apa Itu Hepatitis?
Baru-baru ini, ditemukan penyakit hepatitis misterius di Indonesia. Penyakit ini sedikit berbeda dengan penyakit hepatitis pada umumnya. Hepatitis sendiri merupakan peradangan pada hati yang biasanya disebabkan oleh virus hepatitis A, B, C, D, dan E, toxin/racun, bahan kimia, dan obat-obatan. Namun, insiden penyakit ini belum diketahui secara pasti penyebabnya. Beberapa terdeteksi disebabkan oleh Adenovirus tipe 41 dan SARS-CoV-2. Penyakit ini tentu menjadi kasus penting kesehatan masyarakat karena perlu upaya preventif dan promotif lebih mendalam untuk menyelesaikan kasus hepatitis 'misterius' ini yang tak hanya terjadi di Indonesia.
Penyebab Hepatitis
Berdasarkan jenis penyebabnya, hepatitis dibagi menjadi dua jenis yakni hepatitis infeksi dan Hepatitis non infeksi. Â Hepatitis non infeksi biasanya disebabkan oleh bahan kimia, obat-obatan, alkohol dan agen lain yang bukan merupakan sumber infeksi. Penyakit hepatitis non infeksi ini umumnya tidak menular karena terjadi peradangan bukan disebabkan oleh agen seperti virus dan bakteri (hepatitis infeksi). Hepatitis non infeksi juga bisa disebabkan oleh kebersihan diri (personal higiene) yang buruk. Sedangkan penyakit hepatitis infeksi disebabkan oleh perantara yaitu virus dan bakteri dalam proses transmisi penyakit. Jika penyakit hepatitis 'misterius' ini disebabkan oleh Adenovirus tipe 41 dan SARS-CoV-2, maka termasuk penyakit hepatitis infeksi. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu menjaga kebersihan diri untuk mencegah tertularnya penyakit ini.
Â
Gejala Hepatitis
Gejala penyakit hepatitis ini berbeda-beda sesuai dengan jenisnya. Gejala awal dari hepatitis misterius ini hampir sama dengan hepatitis pada umumnya yaitu diare, muntah, nyeri perut, tubuh menjadi kuning, tidak nafsu makan hingga terjadi penurunan berat badan. Bila sakit berlanjut, gejala akan semakin parah yang ditandai dengan demam, kejang, dan penurunan kesadaran. Jika Anda mengalami gejala tersebut, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.
Cara Penularan
Hepatitis sangat mudah menyebar melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi telah terpapar kotoran dan virus penderita hepatitis. Permasalahan perilaku individu yang mengonsumsi air minum yang tidak bersih, mengonsumsi sayur dan buah yang tidak dicuci atau dicuci menggunakan air yang terkontaminasi, mengonsumsi makanan laut yang tercemar limbah atau sampah, berinteraksi langsung dengan penderita hepatitis seperti kontak seksual, kontak darah, dan kontak placenta dari ibu ke bayi serta buruknya kebersihan diri (personal higiene) menjadi salah satu faktor penularan penyakit hepatitis ini.
Upaya Pencegahan
Upaya pencegahan yang dapat dilakukan yaitu dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat dengan mencuci tangan sebelum makan, makan makanan bersih dan matang, tidak bertukar alat makan untuk mencegah  penularan virus dan bakteri, memakai masker, dan menjaga jarak.Â
Mari kita tingkatkan kewaspadaan diri dengan selalu cek kesehatan di rumah sakit atau klinik terdekat untuk mencegah penyakit lebih parah sehingga dapat dilakukan tindakan dan pengobatan lebih cepat.
Sumber:
