Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Humaniora Soetiyastoko | Bukan Tambang Emas atau Jalan Tol, Ini Modal Sejati untuk Membangun Indonesia

21 September 2025   23:41 Diperbarui: 21 September 2025   23:41 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membangun bangsa adalah membentuk kualitas integritas setiap individu generasi. Jangan sa,pai salah asuh dan salah didik. Copied from FB.

Humaniora  |  Bukan Tambang Emas atau Jalan Tol, Ini Modal Sejati untuk Membangun Indonesia

DikToko
(Soetiyastoko)

Judul di atas beraura provokatif, dengan keras menyanggah narasi umum, tentang modal penting dan utama --dalam upaya pembangunan sebuah negara. Ini keyakinan yang menjanjikan perspektif yang berbeda.
Singapura, Taiwan dan Jepang adalah contoh nyatanya. Tumpuan kemajuannya pada kualitas umum setiap warganya.

***

Di suatu pagi yang sunyi, ketika embun masih menggantung pada dedaunan, ada seorang lelaki tua yang duduk di tepi sungai. Setiap hari, ia melipat kertas-kertas kecil menjadi perahu, lalu melepaskannya ke air. Seorang anak bertanya, "Untuk apa Kakek melakukan ini, Kek?" Lelaki itu tersenyum. "Sungai ini mengalir ke desa-desa lain. Mungkin seseorang akan menemukan perahu ini dan tersenyum. Itu sudah cukup."

Perahu-perahu kecil itu adalah metafora dari setiap kebaikan yang kita tabur. Ia tak selalu besar, tak selalu dramatis. Tetapi seperti riak di air, ia menyebar, menyentuh tepian yang jauh, menyapa kehidupan yang bahkan tidak kita kenal.

Kebaikan adalah bahasa universal yang ditulis dengan tinta yang sama oleh setiap hati---yang kadang lupa bahwa ia punya kekuatan untuk mengubah tidak hanya dunia orang lain, tetapi juga dunianya sendiri.

***

Setiap kali kita memilih untuk berbaik hati, sesungguhnya kita sedang melepaskan sejenis cahaya ke dalam diri sendiri.

Ilmu pengetahuan menyebutnya sebagai endorfin---senyawa kebahagiaan yang mengalir lembut dalam darah, meredakan kegelisahan, dan membasuh luka-luka kecil di jiwa.
Itu adalah hadiah pertama yang kita terima: kesejahteraan mental yang tumbuh dari dalam, seperti bunga yang mekar di tengah taman yang diam.

Dan ketika kita berjalan dengan cahaya itu, orang lain pun merasakan kehangatannya. Hubungan yang baik tidak dibangun dari gemerlap materi atau kata-kata cerdas nan pandai, tetapi dari kesederhanaan perhatian yang tulus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun