Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Diary

Diary | JNE-Pop Box dan JNE @BOX, Aku yang Wara-Wiri

25 Januari 2022   20:47 Diperbarui: 25 Januari 2022   21:03 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Diary  |  JNE-PopBox & JNE @BOX, Aku Yang Wara-Wiri

Soetiyastoko

Saat-saat itu aku masih membujang, tinggal di rumah kontrakan yang bisa kujangkau tarifnya. Artinya, .... Di lokasi yang hanya bisa dijangkau selang air pemadam kebakaran.

Itupun, selangnya harus disambung-sambung panjangnya, supaya bisa sampai ketempatku.

Naik sepeda motor tua pun harus penuh kesabaran dan ekstra hati-hati, melewati gang-gang ekstra sempit itu.

Sebenarnya, aku masih bisa memaksakan diri, tinggal di tempat yang lebih baik. Tetapi konsekuensinya, aku akan lebih lama lagi, untuk berani melamar kekasihku. Karena akan makin sedikit yang bisa kutabung.

Bersyukur, gajiku, sudah sedikit lebih besar dari upah minimum regional, UMR.

Di luar jam kerja, aku punya usaha, jualan produk UMKM dari kampungku. Sepulang kantor, aku kunjungi rumah-rumah kenalanku. Menjajakan produk khas daerah-ku, jacket kulit asli.

Kelebihannya, ukuran adalah ukuran si pembeli. Ku-ukur sendiri. Benar-benar tailoring. Meminjam slogan promosi penjahit jean, "Celanaku, Ukuranku".

Yang selalu kuucapkan pada pelangganku : "Jacket, pas di badan, enak dipakainya". Model mereka pilih sendiri, dari contoh gambar yang kubawa. Ada juga yang memberi contoh gambar.

Mereka kupersilahkan memilih bahan, berdasarkan lembaran contoh yang kubawa. Selalu, kujelaskan, warna pasti sama, sedangkan kelenturan dan ketebalan kulit, bisa beda-beda sedikit. Mungkin karena gizi dan umur dombanya beda-beda, sedang proses penyamakannya selalu sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun