Dalam hasil survey elektabilitas bakal calon presiden 2024 yang dirilis oleh Litbang Kompas periode bulan Oktober 2022, nama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau yang lebih dikenal Cak Imin, berada diurutan paling buncit dari 14 nama-nama bakal calon presiden yang disurvey dengan tingkat elektabilitas hanya sebesar 0.3 persen.
Dijajaran tiga besar, nama Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Rasyid Baswedan berturut-turut masih kokoh menduduki puncak sebagai bakal calon presiden dengan tingkat elektabilitas tertinggi yakni diatas 10 persen.
Tingkat elektabilitas Muhaimin Iskandar dalam survey yang dilakukan pada tanggal 24 September hingga 7 Oktober 2022 tersebut masih kalah dari nama Puan Maharani yang mempunyai elektabilitas 1 persen, Basuki Cahaya Purnama alias Ahok dan Hary Tanoesudibyo yang masing-masing memiliki elektabilitas 0.7 persen.
Meskipun telah berupaya keras melakukan branding "jorjoran" dan safari politik sejak jauh-jauh hari, ternyata hal tersebut tidak mampu mendongkrak tingkat elektabilitas capres yang diusung oleh Partai PKB ini sesuai dengan yang diharapkan.
Menghitung peluang Cak Imin diusung sebagai Capres 2024
Berkaca dari hasil survey yang dirilis oleh Litbang Kompas diatas, peluang Muhaimin Iskandar untuk bisa diusung sebagai capres 2024 bisa dibilang sangat minim. Bahkan hampir tidak ada kemungkinan sama sekali.Â
Hal ini terlihat dari konstelasi politik yang terjadi pada partai-partai politik pemilik kursi disenayan akhir-akhir ini.Â
Meskipun belum terbentuk secara permanen, namun partai-partai politik pemilik kursi di DPR sudah terpolarisasi kedalam empat poros koalisi dengan dinamika politiknya masing-masing tentang siapa sosok calon presiden yang akan mereka usung di pilpres 2024 mendatang.
Kelompok-kelompok partai koalisi tersebut yakni koalisi Partai Nasdem, Demokrat dan PKS, dengan Capres yang kemungkinan besar diusung adalah mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.Â