Mohon tunggu...
Sultoni
Sultoni Mohon Tunggu... Freelancer - Pengamat Politik dan Kebijakan Publik AMATIRAN yang Suka Bola dan Traveling

Penulis lepas yang memiliki ketertarikan pada isu-isu sosial politik, kebijakan publik, bola dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Ketua RT, Dibutuhkan tapi Tidak Diperhatikan

29 Oktober 2022   07:30 Diperbarui: 30 Oktober 2022   08:14 1256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejumlah warga hadir dalam acara perhitungan suara pemilihan Ketua RT RT 06/14, Komplek Griya Satwika Telkom, Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Minggu (28/8/2022). Pemilihan RT berlangsung dalam suasana guyub. Foto: Kompas/Budi Suwarna

Urusan apa sih dimasyarakat yang tidak melibatkan Ketua RT?

Rasa-rasanya hampir tidak ada. Mulai dari warga yang baru melahirkan sampai warga yang meninggal dunia, semuanya harus dan wajib diketahui oleh Ketua RT.

Ketika ada kasus pencurian, warga yang tertangkap selingkuh, suami-istri yang cekcok, kenakalan remaja dilingkungan, utang piutang antar warga, acara pernikahan dan seabrek persoalan lainya dimasyarakat semuanya menuntut peran dari seorang Ketua RT.

Bahkan, ketika Densus 88 sekalipun akan menangkap buron teroris, maka mereka juga musti lapor dan izin terlebih dahulu sama Ketua RT, hehe 

Hebat bukan!

Itulah sedikit gambaran tentang betapa dibutuhkannya seorang Ketua RT oleh negara dan masyarakat. Hampir seluruh urusan negara yang berkenaan dengan masyarakat, selalu berhubungan dengan kerja-kerja Ketua RT.

Jabatan Ketua RT adalah jabatan melekat. Mereka tidak memiliki kantor apalagi staf. Namun Ketua RT harus bekerja 24 jam sehari. Tujuh hari dalam seminggu. Tanpa libur apalagi cuti.

Sialnya, saat musim datangnya bantuan dari pemerintah tiba, Ketua RT selalu jadi sasaran utama kemarahan warga karna dinilai tidak bisa adil dalam memberikan data bantuan.

Memang harus diakui, ada segelintir oknum Ketua RT yang "main mata" soal data bantuan, tapi tidak adil juga rasanya kalau kemudian kita anggap semua Ketua RT berprilaku sama.

Itulah mengapa dibanyak tempat, jangankan diminta untuk mencalonkan diri, ditunjuk menjadi Ketua RT saja banyak masyarakat yang tidak mau alias ogah-ogahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun