Mohon tunggu...
Zulfikar Akbar
Zulfikar Akbar Mohon Tunggu... Jurnalis - Praktisi Media

Kompasianer of the Year 2017 | Wings Journalist Award 2018 | Instagram/Twitter: @zoelfick

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Di Copa America, Brasil Pantas Disangsikan

4 Juni 2016   00:40 Diperbarui: 4 Juni 2016   00:54 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kali terakhir Ekuador mampu menaklukkan Brasil terjadi pada 2004, saat kedua tim bertemu di laga kualifikasi Piala Dunia. Tepatnya pada 17 November 2004, tepat ketika "Tim Samba" masih diperkuat Ronaldinho, Ricardo Kaka, dan Roberto Carlos. Apa yang terjadi, Brasil kalah 0-1 lewat gol pemain tak terkenal, Edison Mendez. Lantas apakah ada kemungkinan itu terulang di laga Sabtu (4/6) waktu setempat?

Ya, itu pertanyaan menarik di tengah posisi Brasil sebagai tim favorit di Grup B Copa America Centenario.Berstatus sebagai pemilik peringkat ketujuh FIFA per 2 Juni 2016, Brasil jauh di atas Ekuador sebagai penghuni peringkat ke-13 FIFA.

Ditambah lagi dengan rekam jejak di laga-laga teranyar. Menjelang kompetisi yang juga akrab disebut Piala Amerika itu, Brasil sudah menjalani tiga laga sepanjang 2016, dua kali di kualifikasi Piala Dunia lawan Uruguay dan Paraguay yang seluruhnya berakhir 2-2. Terakhir, mereka menjalani laga uji coba lawan Panama, dan menang 2-0 atas Panama.

Tiga pemain paling menonjol di laga jelang Piala Amerika 2016 itu, di kubu Brasil. Jonas dengan golnya di menit kedua, dan Gabriel dengan gol kedua saat laga

tersisa 17 menit. Selebihnya, juga terdapat Philippe Coutinho lewat assist yang diberikannya kepada Jonas, hingga menang atas Panama di laga uji coba terakhir

jelang mereka menghadapi Ekuador.

Pertanyaannya, bagaimana Ekuador sendiri?

Dalam dua laga terakhir, di Pra-Piala Dunia Ekuador kalah 1-3 lawan Kolombia, dan kembali kalah 0-1 di laga uji coba lawan Amerika Serikat, Rabu lalu. Tapi ini bisa saja mengecoh, sebab catatan mereka tak bisa melulu hanya ke laga-laga terakhir.

Alasannya jelas, di Pra-Piala Dunia sebagai acuan, mereka adalah tim yang sudah menaklukkan Argentina pada Oktober tahun lalu, 2-0. Frickson Erazo dan Felipe Caicedo, menjadi aktor di balik dua gol saat itu.

Ditambah lagi, dengan tiga kemenangan lainnya atas Bolivia (2-0) dan tim sekelas Uruguay yang memiliki Luis Suarez dan Edinson Cavani (2-1), berikut Venezuela (3-1). Membuat Ekuador pantas dikatakan sebagai tim kuda hitam yang bisa saja menciptakan kejutan yang sulit diprediksi siapa pun. 

Walaupun iya, grafik mereka menurun di dua laga terakhir, hingga meraih seri lawan Paraguay (2-2) dan kalah 1-3 oleh Kolombia. Tapi sekali lagi, bukan tak mungkin itu sebagai perangkap Ekuador, agar rival mereka di Piala Amerika gagal memetakan kekuatan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun