Mohon tunggu...
Zulfikar Akbar
Zulfikar Akbar Mohon Tunggu... Jurnalis - Praktisi Media

Kompasianer of the Year 2017 | Wings Journalist Award 2018 | Instagram/Twitter: @zoelfick

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Apa Kabar Kudeta Demokrat?

3 April 2021   11:25 Diperbarui: 3 April 2021   11:34 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Evaluasi

Partai politik (parpol) memang bisa menentukan nasib negara. Namun masalah parpol tentu saja tidak bisa disamakan dengan masalah negara. Walaupun akhirnya, tentu saja, keputusan dari petinggi negara turut menentukan nasib parpol dan kondusivitas negara.

Di sini, sudah jamak juga diketahui publik bahwa negara akhirnya lewat Kementerian Hukum dan HAM, telah menolak pengurus PD hasil Kongres Luar Biasa (KLB) yang berlangsung di Deli Serdang. 

Ringkasnya, pengurus PD sebelumnya kembali mendapatkan kekuatannya, karena terbukti akhirnya negara tidak merecoki mereka. Justru lewat kekuatan hukum, negara akhirnya ikut membereskan masalah yang sempat terlihat menyeramkan bagi pendukung SBY dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). 

Sekarang kembali ke PD dan SBY, terutama, bagaimana memastikan di dalam tubuh partai sudah benar-benar terkonsolidasi, dan benih-benih perpecahan bisa termitigasi dengan baik.

Sebab, ibarat tubuh, serangan dari luar, jika ada, tetap akan lebih gampang diproteksi, dicegah, atau bahkan dihindari.

Namun akan sangat sulit jika yang terjadi adalah adanya virus atau bakteri jahat sudah ada di dalam. Ini akan sangat menyulitkan buat diberangus, terlebih jika gagal terdiagnosis dengan tepat dan cermat. 

Kondisi tubuh bisa semakin kurus, kemampuan bertahan akan semakin berat, hingga terkapar begitu saja dan hanya tinggal nama. 

Atau, jika diibaratkan perang, peluru-peluru dari jarak jauh, apalagi sangat jauh, takkan terlalu membahayakan dibandingkan peluru yang diarahkan dari belakang dalam jarak dekat.* 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun