Mohon tunggu...
Zulfikar Akbar
Zulfikar Akbar Mohon Tunggu... Jurnalis - Praktisi Media

Kompasianer of the Year 2017 | Wings Journalist Award 2018 | Instagram/Twitter: @zoelfick

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Wajah Berbeda Jalanan Jakarta di Pesta Olahraga Kelas Asia

8 Agustus 2018   00:00 Diperbarui: 8 Agustus 2018   00:27 705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jakarta tak lagi hanya disesaki oleh para penghuni atau warga kota sekitar yang biasa bekerja di ibu kota negara tersebut. Akan ada puluhan ribu pengunjung yang datang dari berbagai negara Asia, mewarnai aktivitas berbeda di sini. Perhelatan Asian Games 2018 menjadi momen yang membuka pintu untuk para tamu lintasnegara tersebut.

Tak pelak, aparat kepolisian, terutama yang bertanggung jawab dalam pengaturan lalu lintas mesti memutar otak lebih keras. Sampai kemudian mereka menemukan rumusan khusus dalam pengaturan lalu lintas. Bahkan dari bulan lalu terlihat, mereka sudah berusaha melakukan sosialisasi terkait apa saja yang akan mereka lakukan untuk membantu kelancaran event Asian Games 2018.

Maklum, seperti apa kondisi lalu lintas akan menjadi catatan tersendiri bagi para tamu dari lintasnegara yang akan berkunjung di event olahraga terbesar di Asia tersebut. Jika membiarkan kondisi jalanan seperti di hari-hari biasanya, dapat dipastikan nada-nada sumbang tak lagi hanya datang dari penduduk Jakarta dan sekitarnya, melainkan bergaung hingga ke berbagai negara.

Tampaknya itulah yang membuat pihak Korlantas berupaya lebih keras, sebab bagaimana skenario yang bisa dilakukan untuk pengaturan lalu lintas, selain berkait dengan citra Indonesia sendiri, juga berhubungan langsung dengan kelancaran mobilitas para atlet yang akan bertanding di berbagai cabang olahraga.

Merujuk pemaparan langsung dari Kepala Korlantas Polri, Irjen Pol Royke Lumowa, untuk mengatasi masalah klasik jalanan ibu kota, pihaknya tidak hanya bekerja sendiri. Mereka juga melibatkan berbagai pihak yang berkaitan langsung dengan kepentingan kelancaran mobilitas dan Asian Games itu sendiri. 

Maka itu, dari Pemprov sampai dengan Inasgoc sebagai penanggung jawab Asian Games 2018 pun bergandengan tangan dengan Polri untuk menjawab masalah itu. "Kami tidak berdiri sendiri," kata Royke Lumowa. "Ada stakeholder lain (terlibat), seperti BPJT, Pemprov, Kemenhub, Kementerian PUPR, dan Inasgoc."

Untuk itu, tidak kurang dari tiga skenario diterapkan pihak Korlantas untuk mengantisipasi masalah tersebut, yang dibahasakan dengan tiga paket kebijakan Korlantas. 

Ketiga langkah tersebut adalah menerapkan sistem genap ganjil, pembatasan kendaraan angkutan berat sumbu tiga ke atas, dan menambah sarana-prasarana angkutan umum.

Untuk itu, jangan kaget jika kendaraan pribadi akan sangat sulit untuk bisa diandalkan bagi Anda yang ingin menyaksikan pertandingan demi pertandingan sepanjang Asian Games. Pasalnya, ekses dari kebijakan itu, hanya kendaraan umum paling disarankan untuk bisa mengakses Gelora Bung Karno di ajang tersebut.

Bahkan kelompok yang dikategorikan sebagai orang-orang sangat penting sekali pun alias VVIP, harus melewati jalur khusus untuk bisa menjangkau lokasi-lokasi pertandingan yang ingin mereka tuju. Dalam skenario ditetapkan Korlantas Polri, kendaraan VVIP hanya bisa masuk ke area Gelora Bung Karno lewat pintu 01. 

Sedangkan VIP yang masih masuk kategori penting pun dilarang membawa kendaraan ke sana, kecuali hanya di-drop, alias diantar dan kendaraan mereka harus dialihkan ke tempat lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun