Lautan dan daratan, dua wilayah yang pernah menjadi jantung perekonomian Kerajaan Padjajaran. Pasar-pasar dibangun dibanyak tempat, termasuk pasar yang lokasinya strategis berada di sekitar enam pelabuan.
Pasar di sekitar pelabuan kerajaan Padjajaran merupakan pasar yang paling sibuk melakukan transaksi perdagangan. Mulai dari perdagangan nasional, hingga perdagangan internasional untuk mengekspor hasil pertanian masyarakat.
Salah satu pelabuhan paling sibuk di Kerajaan Pajajaran adalah Pelabuhan Sunda Kalapa. Bila dilihat sekarang, Â Pelabuhan ini jaraknya tidak cukup jauh dari ibu kota Kerajaan Pajajaran, Puser Dayeuh Pakuan Pajajaran (Bogor).
Kapal-kapal niaga dari ukuran kecil sampai dengan ukuran raksasa berlalu lalang untuk mengangkut hasil bumi masyarakat kepasar-pasar sekitar sebelum dikirim ke pelabuan untuk di suplai ke erbagai wilayah. Sektor pertanian dan perkebunan menjadi komoditas unggulan tanah Sunda untuk di perdagangkan karena kualitasnya.
Peradaban maju kerajaan Sunda berkembang sangat pesat, tidak kalah dengan peradaban Romawi yang kemajuan peradabannya ditandai dengan pembangunan jalan sebagai akses utama pergerakan manusia.
Kerajaan Padjajaran juga memiliki jaringan jalan yang saling terhubung. Mulai dari jalan darat, sampai dengan rute transportasi air. Jalur sungai  dimanfaatkan untuk mengangkut, menjangkau hasil bumi masyarakat yang akan di perdangkan sampai wilayah terjauh dari pusat perdagangan.
Adapun, keenam pelabuan kerajaan Padjajaran memiliki tujuan yang berbeda-beda. pelabuhan di tepi sungai Cibanten, dengan saran penjualan ke wilayah Sumatera. Pelabuhan Pontang, Pelabuhan Cigede dengan lingkup transaksi Pariaman, Andalas, dan sekitarnya.
Kemudian Pelabuhan Tamgara, untuk wilayah kota-kota besar dan terakhir adalah Sunda kelapa yang menjadi pintu perdagangan dunia internasional saat itu.
Kebijakan kerajaan untuk mempercepat pergerakan masyarakat menuju pelabuan didukung dengan rute jalan yang saling terkoneksi. Jalan-jalan tersebut diperkeras menggunakan batu.
Bayangkan, berapa sibuknya pasar dan pelabuan pada waktu itu. Transaksi dan perdagangan yang cepat membuka lapangan pekerjaan yang besar. Banyak masyarakat terlibat dalam hal tersebut.
Berangkat dari sejarah inilah, gagasan besar dan strategis Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) diterapkan untuk menjalankan roda pemerintahan di tanah Sunda. Kita bisa saksikan bagaimana fokus kang Dedi Mulyadi memprioritaskan pembangunan infrastruktur yang terkoneksi sampai ke level desa.
Kemudian, liat juga bagaimana Kang Dedi menjaga dan mengelola laut untuk wilayah pesisir, segala potensi yang berakibat rusaknya ekosistem laut, KDM melakukan tindakan cepat dan berani mengambil resiko besar yang kadang dihindari orang lain.
Sementara yang terakhir adalah pengangkatan penasihat di bidang kemaritiman (kelautan) dan bidang perhubungan, untuk dua bidang tersebut Kang Dedi meminta kesediaan dua orang keren dengan reputasi dunia.
Nama itu adalah Susi Pudjiastuti, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Ignasius Jonan mantan Menteri Perhubungan dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Bidang-bidang lainnya seperti pertanian, perdagangan, peternakan, investasi, lingkungan, arsitektur, seni dan yang lainnya, saya meyakini, kang Dedi sedang merancang dan mempersiapkan nama-nama untuk mematangkan gagasan tersebut.
Gagasan besar yang sedang dirancang oleh kang Dedi merupakan gagasan untuk kejayaan Sunda dan Nusantara sangat tidak main-main. Pembangunan menjadi urat nadi membangun peradaban, tidak asal-asalan. Kajian historis, ekologis, sosial di ramu menjadi satu.
Gagasan besar dengan mempertimbangkan berbagai aspek, dan didukung oleh orang yang tepat akan mempercepat sampai ketujuan. Menjadi bahaya apabila KDM melihat pembangunan hanya dalam satu aspek, hal itu sama saja bagaikan jasad tanpa ruh. Â
Kang Dedi sedang memanaskan mesin untuk menjalankan roda pemerintahan menuju Jawa Barat Istimewa. Semuanya harus berbenah, karena meraka yang tidak siap akan perubahan, niscaya mereka akan tertinggal.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI