Mohon tunggu...
Sultana Nazkilah
Sultana Nazkilah Mohon Tunggu... Mahasiswi

Saya adalah Mahasiswi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Motto hidup saya adalah "Lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali"

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Metode dan Pendekata Dakwah

15 Oktober 2025   21:00 Diperbarui: 15 Oktober 2025   19:55 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Dakwah berasal dari kata da'a yad'u da'watan yang berarti ajakan, panggilan, atau seruan. Secara sederhana, dakwah merupakan usaha seorang muslim dewasa untuk mengajak orang lain mengenal, memahami, dan mengikuti ajaran Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW. Tujuan dakwah adalah membantu orang mencapai ketenangan dan keselamatan hidup di dunia serta kebahagiaan di akhirat. Dakwah dapat dilakukan secara lisan, tulisan, dan perbuatan dengan cara persuasif, santun, serta bijaksana, sesuai dengan tuntunan Al-Qur'an dan Hadis.

Sebagai perintah suci dari Allah dan lanjutan tugas Rasulullah SAW, dakwah bertujuan membentuk pribadi muslim yang beriman, taat beribadah, dan berakhlak mulia. Dengan terciptanya individu yang baik, dakwah berkontribusi pada terbentuknya keluarga dan masyarakat yang harmonis, taat hukum, serta saling menghargai.

Tujuan dakwah tidak hanya membentuk individu beriman, tetapi juga membebaskan manusia dari kefakiran dan kekufuran secara internal, serta dari kesengsaraan hidup secara eksternal. Dakwah menjadi fondasi utama tegaknya tatanan masyarakat Islami. Tujuan dakwah selaras dengan lima jaminan dasar syariat Islam (ushulul khomsah) yaitu menjaga agama, jiwa, keturunan, akal, dan harta.

Dalam proses dakwah, terdapat beberapa unsur penting yang harus hadir agar dakwah berjalan efektif: subyek dakwah (da'i atau pendakwah), objek dakwah (mad'u atau penerima dakwah), media dakwah (washilah), pesan dakwah (maddah), metode dakwah (thoriqah), dan umpan balik (feedback). Da'i bertugas menyampaikan pesan dakwah baik secara individu maupun kelembagaan, sedangkan mad'u bisa berupa individu atau kelompok yang sudah Muslim maupun non-Muslim.

Media dakwah mencakup media tradisional seperti mimbar Jumat, majelis ta'lim, seni budaya, hingga media massa seperti buku, radio, televisi, internet, dan media sosial. Sedangkan materi dakwah meliputi ajaran Islam berupa rukun iman, rukun Islam, dan akhlak (ihsan) yang bersumber dari Al-Qur'an, Hadis, dan ijtihad para ulama.
Metode dakwah adalah cara yang digunakan untuk menyampaikan pesan dakwah dengan efektif. Ada tiga prinsip metode utama:

Metode hikmah (bijaksana dan persuasif),

Metode mau'izah hasanah (peringatan dengan komunikasi yang menyejukkan),

Metode mujadalah (diskusi dengan argumentasi yang cerdas dan santun).
Pendekatan dakwah disesuaikan dengan kondisi mitra dakwah dan dapat bersifat budaya, pendidikan, psikologis, sosial-politik, sosial-budaya, maupun sosial-ekonomi. Pendekatan ini dibagi menjadi dua, yakni terpusat pada pendakwah yang menuntut pelaksanaan kewajiban dakwah, dan terpusat pada mitra dakwah yang menyesuaikan metode dan media agar pesan diterima dengan baik.Di era modern, kemajuan teknologi membawa tantangan dan peluang baru dalam dakwah. Media sosial dan teknologi digital memungkinkan dakwah menjangkau audiens lebih luas dan fleksibel waktu. Namun, penggunaan teknologi juga membawa risiko pengaruh negatif yang harus diimbangi dengan pengelolaan dakwah yang cerdas dan kreatif. Oleh karena itu, para da'i di era digital dituntut memanfaatkan platform modern seperti Facebook, Instagram, TikTok, YouTube, podcast, dan webinar untuk menyampaikan pesan dakwah secara menarik dan relevan, terutama kepada generasi muda.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun