Delanggu - Ruang kelas dan area praktik SMP Negeri 2 Delanggu berubah menjadi galeri seni pewarnaan yang ramai dan penuh warna. Melalui mata pelajaran Seni Budaya, siswa siswi kelas 7 mendapatkan pengalaman praktis yang berharga dengan membuat taplak meja menggunakan teknik tradisional jumputan atau ikat celup.
Kegiatan ini merupakan bagian integral dari kurikulum Seni Budaya yang bertujuan untuk mengenalkan siswa pada kekayaan seni tekstil Indonesia, sekaligus mengasah kemampuan motorik halus, kreativitas, dan rasa bangga terhadap kearifan lokal.
Jumputan: Seni Mengikat dan Mewarna
Teknik jumputan adalah salah satu cara mewarnai kain dengan cara mengikat sebagian kain erat-erat sebelum dicelupkan ke dalam larutan pewarna. Ikatan inilah yang akan mencegah pewarna meresap ke area tersebut, menghasilkan pola-pola unik dan kontras yang memukau saat ikatan dibuka.
Guru Seni Budaya, Ibu Yuliatun menjelaskan bahwa pemilihan teknik jumputan ini didasari oleh sifatnya yang mudah dipraktikkan oleh siswa dengan hasil yang instan dan menarik. "Kami ingin pelajaran Seni Budaya tidak hanya teori. Dengan jumputan, anak-anak bisa melihat proses dan hasil karya seni mereka sendiri. Ini adalah pengantar yang bagus sebelum mungkin mereka mempelajari batik tulis yang lebih kompleks," ujarnya.
Tahapan Kreasi Penuh Kecermatan
Proses pembuatan taplak meja ini dilakukan dalam beberapa tahap yang memerlukan kecermatan dan kesabaran:
- Perencanaan Pola: Siswa diajak berdiskusi dan merancang pola yang diinginkan, seperti pola bintang, lingkaran, atau garis-garis abstrak, yang kemudian diterapkan melalui teknik lipat, ikat dengan tali, kelereng, atau karet.
- Pencelupan Warna: Kain yang sudah diikat dicelupkan ke dalam larutan pewarna tekstil yang telah disiapkan. Kelas 7 menunjukkan antusiasme tinggi saat memilih dan menggabungkan warna-warna cerah seperti kuning, merah, biru, dan hijau.
- Pengeringan dan Pembukaan Ikatan: Setelah dikeringkan, inilah momen paling mendebarkan. Siswa dengan hati-hati melepaskan ikatan pada kain. Setiap lilitan yang terbuka menampilkan motif baru yang tak terduga dan sangat personal.
Hasil Karya yang Memukau