Mohon tunggu...
Jendela ESPERODE
Jendela ESPERODE Mohon Tunggu... Jendela ESPERODE

Hai! Selamat datang di JENDELA ESPERODE—tempat di mana kamu bisa melihat serunya kegiatan dan cerita inspiratif seputar dunia Pendidikan dan kehidupan sehari-hari. Di sini kami berbagi info terkini, dokumentasi acara, prestasi keren dunia pendidikan, sampai momen-momen unik di balik layar Pendidikan dan keseharian. Ditulis langsung oleh tim kreatif kami yang semangatnya selalu ON! Jika ingin tidak ketinggalan informasi, ikuti kami yukz.... Buka jendelanya, dan nikmati cerita seru dari dunia sekolah kami! 📌 Follow terus ya, biar nggak ketinggalan kabar terbaru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengikis Potensi: Fenomena "Crab Mentality" di Dunia Pendidikan

28 September 2025   17:19 Diperbarui: 28 September 2025   17:19 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Peran Orang Tua:

  • Menekankan Pentingnya Empati: Ajarkan anak untuk berempati dan bersikap positif terhadap keberhasilan teman-temannya. Rayakan prestasi temannya di rumah untuk memberikan contoh yang baik.

  • Fokus pada Proses, Bukan Hasil: Alih-alih hanya menuntut nilai sempurna, dorong anak untuk menghargai proses belajar dan kerja keras. Ini akan mengurangi tekanan untuk selalu menjadi yang terbaik dan meminimalkan rasa iri.

3. Peran Individu (Siswa):

  • Fokus pada Diri Sendiri: Alih-alih membandingkan diri dengan orang lain, fokuslah pada pertumbuhan dan pencapaian pribadi. Jadikan orang lain sebagai inspirasi, bukan sebagai saingan yang harus dijatuhkan.

  • Berani Berdiri dan Mendukung: Jika kalian menyaksikan ada teman yang menjadi korban mentalitas kepiting, beranilah untuk memberikan dukungan. Satu suara dukungan bisa sangat berarti dan dapat memutus siklus negatif.

Crab mentality di dunia pendidikan adalah masalah serius yang mengancam potensi generasi masa depan. Ia merampas kegembiraan belajar, menumpulkan kreativitas, dan memupuk rasa iri yang merusak. Dengan membangun budaya yang lebih suportif, apresiatif, dan kolaboratif, kita bisa memastikan bahwa setiap kepiting---setiap siswa---mendapat kesempatan untuk memanjat keluar dari ember dan meraih potensi penuhnya. Mari kita ciptakan lingkungan belajar di mana kesuksesan satu orang menjadi inspirasi bagi semua, bukan alasan untuk menariknya kembali ke bawah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun