Mohon tunggu...
Samarottungga Gupta
Samarottungga Gupta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Indonesian esports organization members

il mio spirito e le mie preghiere, senza fine !!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Seberapa Penting Peran ASEAN bagi Politik Luar Negeri Indonesia?

1 Mei 2021   01:00 Diperbarui: 1 Mei 2021   01:03 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Association South East Asian Nations atau sering disebut juga ASEAN, merupakan suatu region yang terdiri dari negara-negara di Asia Tenggara yang keanggotaannya hampir mencakup seluruh negara di Asia Tenggara. Seperti halnya dengan region lainnya, terbentuknya ASEAN didasari oleh letak geografis, persamaan budaya dan sejarah, keterikatan sosial, hubungan ekonomi, dan politik. Pembentukan ASEAN sendiri terjadi setelah berakhirnya Perang Dunia II, yaitu pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok. Pendiri dari ASEAN sendiri terdiri dari 5 negara yaitu, Thailand diwakili oleh Khoman, Indonesia diwakili oleh Adam Malik, Malaysia diwakili oleh Tun Abdul Razak, Singapura diwakili oleh S Rajaratnam, dan Filipina diwakili oleh Narciso Ramos.

Bidang ekonomi merupakan landasan utama dari terbentuknya ASEAN itu sendiri. Hal ini didasari oleh keadaan negara-negara di Asia Tenggara sendiri berada dalam situasi yang rawan akan konflik, masih tingginya sikap kecurigaan dalam hubungan antar negara, dan juga baru berakhirnya konfrontasi antar beberapa negara. Karenanya, terpilihlah bidang ekonomi sebagai landasan yang paling ideal sebab pada masa itu hanya bidang ekonomi yang mengandung kepentingan bersama dan mampu menjadi penunjang bagi bidang-bidang lainnya.

Keberadaan ASEAN merupakan kemajuan dalam bentuk kerjasama regional di Asia Tenggara. Namun sebelum terbentuknya ASEAN, terdapat beberapa organisasi serupa di Asia Tenggara yaitu Southeast Asia Treaty Organization (SEATO), Malaysia-Philippines-Indonesia (MAPHILINDO), dan lain-lain. Dari sekian banyak organisasi di Asia Tenggara yang telah terbentuk, hanya tersisa ASEAN yang masih hidup dan berkembang. Hal ini didasarkan pada beberapa tujuan yang tertuang dalam Deklarasi Bangkok dan bidang ekonomi menjadi landasan yang kokoh bagi pembentukan ASEAN itu sendiri.

Di era Soeharto, pembahasan tentang ASEAN menjadi sangat penting bahkan menjadi prioritas Indonesia dalam melaksanakan politik luar negerinya. Tindakan yang diambil oleh Presiden Soeharto berdampak positif bagi Indonesia, karena dengan perubahan politik luar negerinya, Indonesia mulai mendapatkan kembali kepercayaan dunia internasional dan terlepas dari keterasingan akibat radikalisasi politik luar negeri di era Sukarno. Presiden Soeharto membentuk TAP MPR yang berisikan tentang upaya Indonesia untuk memperkuat dan menjaga keutuhan ASEAN. Isi TAP MPR membuktikan bahwa Indonesia sangat mementingkan peningkatan kredibilitasnya. Akibat berlakunya politik persaingan dengan Malaysia dan penarikan Indonesia dari Perserikatan Bangsa-Bangsa selama pemerintahan Soekarno, kredibilitas Indonesia telah menurun.

Salah satu faktor dari peran penting Indonesia dalam menjaga dan memelihara stabilitas kawasan adalah dengan berpartisipasi aktif di ASEAN. Indonesia senantiasa menganut dan mengedepankan cara-cara damai dalam setiap partisipasinya guna menyelesaikan berbagai konflik sesuai dengan prinsip politik luar negeri bebas aktif. Selain itu, dengan memperhatikan prinsip penghormatan terhadap keutuhan wilayah dan kedaulatan negara, Indonesia secara konsisten mendukung segala upaya untuk menjaga perdamaian di kawasan. Meski tidak memiliki pemimpin resmi, Indonesia dianggap sebagai negara yang berpengaruh terbesar di ASEAN karena letak geografisnya  yang luas, populasi masyarakat yang tinggi, dan pengaruh politik terhadap negara-negara maju. Selain itu, Indonesia menjadi jembatan antara negara ASEAN dengan mitra ASEAN yang berada di regional lain.

Bagi Indonesia, penting untuk mempertahankan pengaruhnya di ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis politik luar negeri Indonesia. Selain itu, dalam kaitan dengan politik luar negeri Indonesia, ASEAN merupakan sarana utama untuk mencapai hubungan diplomatik atau kerjasama antar negara Asia Tenggara untuk mencapai tujuan nasional. Melalui ASEAN, Indonesia juga dapat mendorong norma-norma dasar adaptasi kawasan dan prinsip non-interface ke kawasan sekitar kawasan. Oleh karena itu, seluruh anggota ASEAN dapat bersama-sama menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kemajuan ekonomi bersama.

ASEAN masih menjadi kendaraan yang cukup penting bagi pelaksanaan politik luar negeri Indonesia di masa yang akan mendatang, sebab ASEAN merupakan kekuatan kolektif yang dapat menjaga perdamaian dan stabilitas di Asia Tenggara. Selain itu, ASEAN juga hadir sebagai organisasi yang mengedepankan kerjasama ekonomi dan pembangunan serta kerjasama sosial dan budaya. Dengan kata lain, ASEAN merupakan forum yang sangat penting bagi negara-negara di Asia Tenggara untuk melaksanakan kebijakan luar negerinya untuk mencapai tujuannya. Dengan alasan tesebut, Indonesia tetap mempertimbangkan posisinya di ASEAN dalam melaksanakan politik luar negerinya dengan tetap menjaga nilai-nilai dari tujuan ASEAN yang tercantum dalam Deklarasi Bangkok.

Referensi:

Haryanto, A., & Pasha, I. (2016). Diplomasi Indonesia: Realitas dan Prospek. Yogyakarta: Pustaka Ilmu. 

Indonesia Tak Sekadar Ketua Tapi Pemimpin Asean. (2011). Retrieved from Investor.ID: https://investor.id/archive/indonesia-tak-sekadar-ketua-tapi-pemimpin-asean

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun