Mohon tunggu...
Smartfm Banjarmasin
Smartfm Banjarmasin Mohon Tunggu... Jurnalis - A Part Of Magentic Network, Kompas Gramedia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

101.1 FM -The Spirit of Indonesia Check these out : Facebook : Smartfm Banjarmasin Twitter : @SmartFM_Bjm Instagram : Smartfm Banjarmasin Youtube : Smartfm Banjarmasin

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Rapid Test Sudah Datang, Lutfi Desak Gugus Tugas Segera Tes ODP

31 Maret 2020   12:51 Diperbarui: 31 Maret 2020   13:03 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Selatan, M. Lufti Saifuddin, mempertanyakan lamanya penggunaan alat rapid test yang sudah datang sejak pekan lalu. Padahal alat tersebut diharapkan segera digunakan, terutama pada Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang menjadi prioritas tes. Termasuk tenaga medis yang bertugas di garda terdepan dalam perawatan para pasien.

Hal itu diungkapkannya dalam kesempatan rapat bersama Gugus Tugas Pencegahan, Pengendalian dan Penanganan (P3) COVID-19. Ia meminta perlu segera ditindaklanjuti agar masyarakat juga tidak panik dan was-was menanti hasil tes para pasien yang dirawat di rumah sakit rujukan maupun para ODP yang dalam masa karantina mandiri. "Kami representasi masyarakat, kalau kami resah, apalagi mereka," tuturnya.

Ia juga meminta Gugus Tugas Covid-19 untuk menambahkan data terkait total jumlah penduduk Kalimantan Selatan dalam tiap infografis rilis harian, agar masyarakat juga tidak panik karena hanya melihat informasi warga yang sakit atau terduga terinfeksi virus.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi yang juga Juru Bicara Gugus Tugas Pencegahan, Pengendalian dan Penanganan COVID-19 Kalimantan Selatan, M. Muslim, perlu waktu untuk dapat menggunakan alat rapid test kepada PDP dan ODP yang mempunyai gejala.

Ia mengakui alat tersebut sudah datang sejak Kamis, namun perlu waktu untuk uji coba oleh petugas ahli yang menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap seperti saat merawat pasien. Pihaknya juga perlu waktu untuk mendata prioritas penggunaan alat kepada ODP, agar hasil tes yang menitikberatkan pada ada atau tidaknya antibodi COVID-19 dapat optimal. (eva)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun