Mohon tunggu...
Riani
Riani Mohon Tunggu... Mahasiswa

Seorang Mahasiswa UNP

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Faktor yang Mempengaruhi Berkembangnya Permasalahan Pendidikan

10 Desember 2023   22:50 Diperbarui: 10 Desember 2023   22:54 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Setiap manusia di muka bumi ini berpartisipasi dalam aktivitas pendidikan. Sekolah tidak dapat dipisahkan dari semua aktivitas manusia. Manusia dalam kondisi apapun tidak dapat mengingkari dampak pendidikan. Instruksi diambil dari kata penting mendidik, yang ditambah dengan lampiran mengajar. 

Mengajar mengandung arti mendukung atau memberikan persiapan sehubungan dengan etika dan pengetahuan. Dari sini dapat diperoleh beberapa hal yang berhubungan dengan sekolah. Sesuai rujukan Kata Besar Bahasa Indonesia, bersekolah adalah suatu usaha manusia untuk mengubah mentalitas dan perilaku seseorang atau perkumpulan dengan tujuan akhir untuk mengembangkan manusia melalui pendidikan dan persiapan. Pada dasarnya, pengajaran adalah pekerjaan manusia untuk memurnikan manusia itu sendiri. 

Di sekolah terdapat dua mata pelajaran utama yang saling berkomunikasi. Kedua subjek tersebut adalah pengajar dan pelajar. Subyek tersebut tidak selalu harus manusia, namun bisa berupa media atau alat bantu pengajaran. Jadi dalam pendidikan ada kerjasama antara guru dan siswa untuk mencapai tujuan pendidikan.

Sebagai suatu suprasistem, pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sosial, budaya, dan kemasyarakatan. Kemajuan sistem sekolah tidak ada artinya jika tidak disinkronkan dengan perkembangan masyarakat. Keterkaitan erat antara bidang pendidikan sebagai kerangka dan kerangka sosial dalam budaya sebagai suprasistem di mana sistem persekolahan menjadi salah satu bagiannya, menjadikan kondisi yang mengakibatkan persoalan-persoalan internal sistem persekolahan menjadi sangat membingungkan. Hal ini menyiratkan bahwa persoalan internal dalam sistem sekolah selalu dikaitkan dengan persoalan di luar sistem persekolahan itu sendiri.

A. Perkembangan Nilai Budaya Dan Seni

Seni adalah hasil karya kreatif seseorang atau sekelompok orang yang menghasilkan sesuatu yang indah. Pengerjaan merupakan suatu kebutuhan bagi eksistensi manusia. (Untuk tujuan pendidikan) kegiatan seni mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Dunia seni telah mengalami perubahan yang cepat dan semakin mendapat tempat dalam kehidupan manusia. Keadaan seperti ini tentu menimbulkan permasalahan baru dalam bidang pendidikan. 

Jika keterampilan diciptakan melalui sistem sekolah, maka akan muncul permasalahan baru, antara lain aksesibilitas fasilitas dan sistem serta staf kreatif di lembaga pendidikan (seperti sekolah). Saat ini kehadiran teknologi yang semakin canggih semakin menenggelamkan kebudayaan Indonesia. Selain itu, generasi muda saat ini kurang begitu memikirkan budaya Indonesia, khususnya ekspresi seperti tari, oleh karena itu untuk mengenalkan ekspresi bahasa Indonesia kepada generasi muda khususnya siswa dari balita hingga remaja adalah dengan memberikan pelatihan ekspresi dalam bentuk ilustrasi/ekstrakurikuler di sekolah. untuk menumbuhkan apa yang diharapkan yang ada dalam diri siswa.

B. Laju Pertumbuhan Penduduk

Permasalahan pendidikan, seperti ketimpangan/Laju pertumbuhan penduduk, akan muncul akibat pesatnya pertumbuhan penduduk. Jumlah anak yang bersekolah akan bertambah atau berkurang seiring dengan pesatnya pertumbuhan penduduk. Apabila kemampuan sekolah tidak terbangun, maka sebagian dari mereka akan terpaksa mengantri atau tidak masuk kelas. Jika hal ini juga diwajibkan (misalnya karena pelatihan wajib), proporsi instruktur pengganti akan jauh lebih besar. Hal ini menyebabkan munculnya berbagai permasalahan seperti permasalahan kualitas. Permasalahan baru juga akan muncul akibat ketimpangan jumlah penduduk di negara ini. Misalnya bagaimana merencanakan dan menyediakan fasilitas pendidikan yang dapat melayani daerah padat (perkotaan) maupun daerah terpencil (jarang) yang jumlah anak usia sekolahnya tidak mencukupi.

C. Aspirasi Masyarakat

Cenderung terlihat bahwa tujuan individu meningkat dari tahun ke tahun. Banyak orang yang melihat bahwa pelatihan akan lebih menjanjikan posisi mereka yang baik dan bertahan lama atau akan meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka. Anak-anak, remaja, dan orang dewasa akan berkerumun di lembaga-lembaga pendidikan sebagai akibat dari meningkatnya aspirasi pendidikan. Kondisi seperti ini akan menimbulkan permasalahan lain seperti kerangka pemilihan pelajar/peserta didik baru, proporsi peserta didik pengajar, konsentrasi waktu, permasalahan akan terus timbul karena saling berkaitan.

D. Keterbelakangan Sarana Dan Budaya

Kesulitan pendidikan juga dapat disebabkan oleh cara hidup dan budaya yang kurang baik. Banyak masyarakat Indonesia yang tinggal di daerah terpencil. Tentu saja, mereka mengalami perbedaan budaya dan gaya hidup sebagai akibatnya.

Daerah yang jauh ini masih tertinggal dalam bidang pelatihan. Mulai dari pemahaman akan pentingnya pendidikan, terbatasnya akses terhadap pengajaran, tidak adanya fasilitas dan sistem pendidikan, dan masih banyak lagi. Semua ini tentu saja menjadikan kualitas pendidikan mereka rendah. Pada akhirnya, hal ini dapat menimbulkan masalah yang bersifat mendidik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun