Mohon tunggu...
Slamet Samsoerizal
Slamet Samsoerizal Mohon Tunggu... Fiksi dan Nonfiksi

Penggagas SEGI (SElalu berbaGI) melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mengungkap Kesamaan Pola Visual pada Otak Orang yang Memiliki Harapan Sama

26 Juli 2025   09:39 Diperbarui: 26 Juli 2025   09:39 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Infografik temuan MIT ihwal Robot yang dapat mendeteksi swatubuh (Sumber: kreasichatgptAI/ssdarindo)

Optimisme otak bukan hanya perasaan, tetapi representasi nyata yang bisa dilacak melalui teknologi pencitraan otak.

Penelitian terbaru mengungkap pola otak optimis saat membayangkan masa depan melalui fMRI. Temuan ini memperkuat hubungan optimisme dan komunikasi dalam ilmu sosial neuroscience.

Optimisme sering dianggap sekadar sikap atau harapan yang baik tentang masa depan. Namun, studi terbaru mengungkap bahwa optimisme ternyata memiliki dasar yang nyata dalam struktur dan kerja otak manusia. Dalam temuan yang dipublikasikan oleh tim peneliti lintas disiplin dari Jepang (2025), ditemukan bahwa pola aktivitas otak orang-orang optimis saat membayangkan masa depan menunjukkan kesamaan yang signifikan. Hal ini mengisyaratkan bahwa optimisme otak bukan hanya perasaan, tetapi representasi nyata yang bisa dilacak melalui teknologi pencitraan otak.

Mengutip dari sciencedaily.com, penelitian yang dilakukan MIT ini melibatkan 87 partisipan dari berbagai latar belakang yang memiliki rentang sikap dari sangat pesimis hingga sangat optimis. Para peserta diminta membayangkan berbagai peristiwa masa depan sambil menjalani pemindaian otak menggunakan fMRI (functional magnetic resonance imaging).

Melalui teknologi ini, peneliti bisa memetakan secara rinci bagaimana otak bereaksi ketika seseorang berpikir tentang masa depan. Hasilnya sangat menarik: orang-orang yang cenderung optimis memiliki neural representation masa depan yang sangat mirip satu sama lain. Temuan ini menjadi titik terang dalam memahami bagaimana harapan terhadap masa depan tercermin dalam aktivitas saraf manusia.

Bukan hanya itu, kesamaan dalam pola otak optimis ini juga menunjukkan bahwa otak individu yang optimis secara alami "beresonansi" dengan orang lain yang juga optimis. Ketika mereka membayangkan masa depan, bagian otak tertentu yang bertanggung jawab atas visualisasi, emosi, dan prediksi aktif dengan pola yang sangat serupa.

Ini menunjukkan bahwa mereka tidak hanya berbagi harapan, tetapi juga berbagi cara visualisasi yang hampir identic. Semacam "bahasa saraf" bersama tentang masa depan yang lebih baik. Temuan ini memperkuat pentingnya fMRI optimis dalam memahami hubungan sosial dan emosi kolektif manusia.

Peneliti utama, Yanagisawa, menyebut bahwa temuan ini mengisi celah besar antara psikologi sosial dan neuroscience. Selama ini, studi tentang harapan atau pandangan terhadap masa depan sering terbatas pada pendekatan psikologis atau kognitif. Namun kini, ilmu sosial neuroscience memberikan bukti bahwa representasi masa depan di otak bisa diukur secara objektif. Bahkan, pola aktivitas otak tersebut bisa menjadi indikator seberapa kuat seseorang memiliki harapan atau prediksi positif tentang masa depan.

Salah satu aspek paling menarik dari penelitian ini adalah keterkaitannya dengan hubungan antarindividu. Ketika dua orang memiliki kesamaan dalam cara mereka memandang masa depan secara optimis, hal itu berpotensi memperkuat koneksi sosial mereka.

Mereka lebih mudah memahami satu sama lain, merasa terhubung, dan cenderung lebih kompak dalam berkomunikasi maupun bekerja sama. Ini membuktikan bahwa hubungan optimisme dan komunikasi bukan hanya bersifat emosional, tetapi juga bersifat biologis dan neurologis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun