Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat pendidikan nasional, sosial, dan pengamat sepak bola nasional. Ini Akun ke-4. Akun ke-1 sudah Penjelajah. Tahun 2019 mendapat 3 Kategori: KOMPASIANER TERPOPULER 2019, ARTIKEL HEADLINE TERPOPULER 2019, dan ARTIKEL TERPOPULER RUBRIK TEKNOLOGI 2019

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

1445 H (8) Menjadi Pribadi Tak Buru-Buru, Tak Bertele-Tele

18 Maret 2024   10:57 Diperbarui: 18 Maret 2024   11:24 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Supartono JW


Bila Salatnya seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW, tidak terlalu cepat dan tidak terlalu panjang, dalam kehidupan nyata, kita dapat senantiasa menjadi pribadi yang berkualitas, karena dalam setiap langkah, tidak terburu-buru, pun tanpa bertele-tele.

(Supartono JW.18032024)

Di hari Ramadan 1445 Hijriah ke-6 atau ke-7, Senin pagi (18/3/2024) ternyata beberapa media masih memberitakan tentang adanya Pondok Pesantren yang melaksanakan Salat Tarawih Kilat, hanya 7 menit.

Menariknya, meski beritanya baru viral, ternyata Pondok Pesantren bersangkutan sudah melaksanakannya kurang lebih 15 tahun. Tepatnya dimulai sejak tahun 2009/2010 atau 1430/1431 Hijriah.

Dalam Salat Isya dilakukan secara normal, namun saat Salat Tarawih plus Witir, bacaan suratnya pendek, rata-rata satu ayat.

Penjelasan Pondok Pesantren

 "Kira-kira salat tarawih yang kita lakukan di Pondok Pesantren Al-Qur'aniyah kurang lebih sekitar 7 menit yang sudah berjalan kurang lebih selama 15 tahun," kata Imam Salat Tarawih, Ustaz Huabihi Muhyinidzom (22) seperti dilansir oleh berbagai media nasional sejak Jumat  (15/3/2024) hingga Senin (18/3/2024).

Lebih jelasnya, terkait Salat Tarawih kilat di Ponpes Indramayu, 23 Rakaat kelar dalam 7 Menit, sudah termasuk Salat Witir. Artinya, bila dikalkulasi, satu menit sama dengan 60 detik, maka, 23 rakaat Salat Tarawih di pondok pesantren ini memakan 420 detik. Jadi, jika dikonversikan ke detik, untuk satu rakaatnya memakan waktu sekitar 18 detik.

Menurut ustaz Huabihi, Salat Tarawih kilat di Ponpes tersebut sudah berjalan sejak 15 tahun lalu sejak imam salat KH Ahmad Zuhri Ainani sekitar tahun 2009-2010. KH Ahmad Zuhri Ainani merupakan generasi pertama salat tarawih 'kilat'.

"Sudah turun temurun dimulai dari sekitar tahun 2009-2010," katanya.

Tanggapan senada

Atas adanya fakta pelaksanaan Salat Tarawih plus Witir yang hanya berlangsung 7 menit, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammadiyah, dan PBNU pun memberikan pendapat yang senada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun