Keceriaan anak-anak pesepak bola muda Kota Depok yang tergabung dalam Tim Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Kota Depok, mendadak terhenti. Sebabnya, setelah hari ini, Jumat siang (3/4/2020) Pelatih Kepala Taji Prashetio, mengumumkan skuat inti (18) pemain terpilih dalam Tim POPDA Depok 2020 melalui pesan whatsapp kepada masing-masing pemain seleksi yang masih berjumlah tigapuluh pemain, ternyata hanya berselang beberapa jam, keceriaan anak-anak langsung terhenti.Â
Pasalnya, ternyata Taji mendapatkan informasi dari Disporyata Kota Depok tentang informasi resmi pembatalan POPDA Jabar 2020 karena pandemi virus corona terbit.Â
Dalam Surat Resmi dari Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Barat, Nomor: 426/555-Bidpresor, perihal Pemberitahuan Kegiatan Seleksi PPLP Jawa Barat dan POPDA XIII Tahun 2020 yang ditujukan kepada Dinas Pemuda dan Olahraga serta Disporyata setiap Kota/Kabupaten se-Jawa Barat, Jumat, 3 April 2020, memberitahukan bahwa dua kegiatan Seleksi PPLP dan POPDA XIII Tahun 2020 dibatalkan. Kegiatan akan dilaksanakan kembali pada tahun 2021.Â
Surat yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Barat, Engkus Sutisna, S.T., M.T., menjelaskan alasan pembatalan adalah karena adanya pergeseran APBD TA 2020 untuk penanganan, penanggulangan, dan antispasi dampak COVID 19 (PPADC19).Â
Meski sebetulnya, rencana kegiatan akan dilaksanakan pada Agustus 2020 atau menyesuaikan dengan kondisi pandemi corona, namun apa mau dikata bila ternyata anggaran kegiatan tersebut harus digeser dan realokasikan untuk  PPADC19 Jawa Barat.Â
Atas pembatalan ini, saat saya konfirmasi, Jumat malam (3/4/2020) melalui pesan whatsapp, kepada Disporyata Kota Depok, menanggapi bahwa karena pembatalan ini kewenangannya dari Provinsi, maka Disporyata Kota Depok, mengikuti  arahan.
Sementara Taji yang sudah bekerja keras dan spartan, menyeleksi ratusan pemain muda kelahiran 2003/2004 se-Kota Depok, sejak Minggu pagi, 9 Februari 2020, di Lapangan Sepak Bola GMC Curug, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok, dan dilanjutkan seleksi berjalan 2 kali dalam seminggu hingga didapatkan 30 pemain, dan hari ini, Jumat siang, 3 April 2020 baru memutuskan 18 skuat inti POPDA Depok 2020, ternyata harus pasrah dengan terbitnya surat menyoal PPADC19.Â
Taji pun mengungkapkan, bahwa, "Saya sebenernya agak kecewa, tetapi mau gimana lagi. Kita juga harus bisa melawan virus covid 19 supaya cepat selesai. Jadi, saya mendukung dengan pembatalan POPDA tahun ini. Tetapi saya berharap tim utama sepak bola POPDA Depok 2020 yang baru diputuskan hari ini tidak dibubarkan, Â dan malah akan menjadi persiapan jangka panjang sampai POPDA Jawa Barat 2021" ujar Taji dengan tetap semangat.Â
Sejatinya, persiapan Tim POPDA Depok 2020 ini patut diacungi jempol, sebab setelah perjuangan Tim POPWIL Kota Depok 2019, di babak kualifikasi berhasil menembus babak final POPDA Jabar 2020, dalam persiapannya, Disporyata dan Askot PSSI Kota Depok, ternyata bukan hanya memberikan kesempatan kepada semua talenta muda pesepak bola Kota Depok.Â
Setelah Tim POPWIL Depok di bawah asuhan Mas Yanto  berhasil melenggang ke putaran babak final, yang akan berlangsung  pada bulan Agustus 2020 mendatang, mereka juga memberikan kesempatan kepada pelatih lain di Kota Depok untuk unjuk gigi.Â
Namun demikian, estafet pelatih diberikan kepada Taji, dari Disporyata dan Askot PSSI Kota Depok, bukan secara cuma-cuma, padahal Taji adalah mantan pemain Sociedad Anonima Deportiva (SAD) angkatan pertama dan kedua Indonesia tahun 2008 -2009 seangkatan dengan Alvin Ismail Tuasalamony yang berkompetisi dalam kompetisi Quinta Division, di Uruguay, di bawah pelatih Cesar.Â