Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Niat berbagi

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Timnas U-23 Menghibur, Timnas Senior Mau Diapakan PSSI?

15 Oktober 2019   23:12 Diperbarui: 15 Oktober 2019   23:17 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Tribunnews.com

Seperti yang sudah saya prediksi, Timnas Senior kembali tak berkutik di hadapan publik sendiri, setelah ditekuk Vietnam 1-3 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Selasa (15/10/2019). 

Dengan hasil ini, selain terpuruk di dasar klasemen Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022, malu dihadapan bangsa Asia Tenggara, dipastikan ranking FIFA Indonesia juga akan semakin melorot. 

Setelah disadari se-sadar-sadarnya, maka  sejarah buruk sepak bola nasional ini bukan karena pelatih Simon dan Asistennya yang memang tak layak menjadi nakoda Timnas Senior, namun karena bebalnya, tak punya muka, tak punya telinganya pengurus PSSI tersisa yang sama sekali tak cerdas melihat situasi dan kondisi. 

Atau jangan-jangan hasil seluruh laga Timnas Senior memang telah "dijual" untuk kemenangan semua lawan. Ada yang tidak beres. Perlu diselidiki. 

Apakah jajaran pengurus PSSI, pelatih, atau pemain ada yang "bermain" dalam seluruh kekalahan Timnas Senior. Semoga saja, kecurigaan ini tidak benar adanya, dan empat kekalahan berturut Timnas Senior memang karena "ketikdakmampuan" seluruh stakeholder terkait. 

Bila pada akhinya.yang benar karena faktor ketidakmampuan, maka kapan mereka akan mencopot topeng urat malunya dan lantas mengundurkan diri? 

Sungguh empat kekalahan beruntun sangat logis terlihat karena "ketidakmampuan", namun adat dan masih lekatnya para mafia melingkari PSSI dan sepak bola nasional, bukan muatahil, ada tangan mafia bermain dalam keterpurukan Timnas Senior hanya demi kepentingan individu ataupun golongannya, karena PSSI adalah Kerajaan Sepak Bola satu-satunya di Indonesia. 

Sulit publik sepak bola nasional menyentuhnya, apalagi pemerintah, karena meski sepak bola milik FIFA, di Indonesia, sepak bola hanya milik voter sesuai statuta dan milik raja-raja secara turun-temurun karena dilindungi juga oleh Statuta yang mereka cipta sendiri. 

Terserah Timnas Senior sekarang mau diapakan. Barangkali publik sudah malas menghiraukan. Karena percuma berbicara dan memberi masukan kepada manusia yang tuli dan buta! 

Beruntung, siang hari tadi, Indra Sjafri memberikan kado hiburan, karena dalam turnamen di China, Timnas U-23 yang dipersiapkan untuk SEA Games Filipina, berhasil menahan tim berkelas Arab Saudi 1-1. 

Menyoal Timnas U-23 yang sebelumnya takluk 0-2 dari China dan 0-1 dari Yordania, juga ada salah persepsi. Indra secara verbal telah menyatakan bahwa demi mencapai target meraih emas di SEA Games, maka ajang turnamen di China memang hanya dijadikan sarana coba-coba dan rotasi pemain demi menemukan komposisi terbaik yang akan dibawa ke Filipina. 

Namun sayangnya, laga-laga Timnas U-23 di China adalah dalam konteks turnamen yang memperebutkan tropi juara. Bagi peserta negara lain, termasuk China, event ini bukan saja ajang persiapan dan pemanasan sebelum menuju Piala Asia, namun meraih tropi juara juga menjadi engsi prestasi tersendiri. 

Artinya, PSSI salah tempat mengikutsertakan Timnas U-23 dalam turnamen ini, karena Indra tidak butuh tropi karena menjadikan turnamen untuk sarana coba pemain,  yang sejatinya tropi turnamen ini juga diimpikan oleh publik sepak bola nasional. 

Ini even besar, diikuti tim-tim besar. Andai saja antara PSSI dan Indra tidak ada miskomunikasi, bisa jadi, Timnas U-23 juga dapat menghibur publik sepak bola nasional, karena selain persiapan Timnas semakin baik, penggawa U-23 pun pulang membawa tropi. 

Faktanya, dengan komposisi pemain saat meladeni Arab Saudi, ternyata Timnas U-23 dapat bermain imbang. 

Bukan mustahil, bila komposisi terbaik turun saat meladeni China dan Yordania, maka kemenangan menjadi milik penggaw Garuda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun