Mohon tunggu...
suryansyah
suryansyah Mohon Tunggu... Editor - siwo pusat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

warga depok paling pinggir, suka menulis apa saja, yang penting bisa bermanfaat untuk orang banyak. Email: suryansyah_sur@yahoo.com, siwopusat2020@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kehormatan Dapat Tumpangan Fotografer Juventus

4 Juni 2021   11:20 Diperbarui: 8 Juni 2022   07:55 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Latihan Timnas Italia (foto: @LaPresse/Jennifer Lorenzini)


SEJAK menapakkan kaki di Bandara Internasional Wina, saya terus mengukur jalan. Mencoba menjamah suasana di Ibukota Austria itu. 

Tanya sana-sini untuk mendapatkan berbagai informasi. Rasa lelah setelah 21 jam perjalanan pun akhirnya terlawan.

Mata yang sepat (kantuk) jadi terbelalak ketika saya dan rekan wartawan Tempo, Hari Prasetyo, menyisir Stadion Ernst Happel untuk mengurus akreditasi. Mas Hari--senior saya- pula yang menjemput di bandara Wina (Vienna).

Dirk Hoosenberg---petugas akreditasi pers yang menguasai empat bahasa--- Prancis, Jerman, Inggris, dan Belanda cukup kaget ketika tahu saya dari Indonesia.

"Yang saya tahu, belakangan ini lagi ramai-ramainya demo di negeri Anda," tutur Dirk yang mengaku tahu Indonesia dari berita di televisi dan surat kabar nasional Austria.

Hmmm... saya hanya menganggukan kepala. Anda benar! singkat saya menjawab. 

Setelah menyodorkan data yang saya terima dari UEFA -- Asosiasi Sepak Bola Eropa- Dirk langsung mengecek di komputer. Hanya sekitar lima menit akreditasi liputan Piala Eropa- diberikan kepada saya. Luar biasa progresnya. Begitu cepat. Tidak 'bertele-tele'.

Sejurus kemudian saya ke ruang Press Center. Tempat kerja wartawan. Baru juga membuka laptop, seseorang melempar senyum lalu menyapa saya.

"Did you remember me?" Saya hanya terperangah. "Maaf kalau saya lupa," sahut saya.  

"Kita pernah bertemu di Portugal pada Euro 2004," tambah bule itu memberi gambaran.

Tapi, memori saya masih lemot. Belum juga bisa menangkap sinyal. Maklum, pertemuan itu telah lama berlalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun