Mohon tunggu...
Pesta Ferdinan Sitohang
Pesta Ferdinan Sitohang Mohon Tunggu... Administrasi - hanya rakyat biasa

masih muda

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pasar Rakyat Lintas Generasi

19 Januari 2017   17:23 Diperbarui: 22 Januari 2017   08:52 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Pasar– begitu kita menyebutnya, tempat kita melakukan transaksi jual beli antara penjual dan pembeli. Pasar sudah diturunkan secara turun temurun dari nenek moyang. Setiap bagian di dunia terlebih di Indonesia memiliki nama dan julukan masing-masing pasar. Sebagai contoh adalah pasa rebo, pasar senen, pasar kamis, kalau di daerah toba sumatera utara disebut dengan onan. Di pasar setiap orang akan mencari apa yang dibutuhkan untuk kehidupan sehari-hari dan membelinya. Untuk pedagang, dia akan menjual hasil produksinya, baik hasil pertanian maupun industri.

Dalam perkembangannya pasar berevolusi menjadi mall, dan saat ini pasar digital (E-commerce). Semakin maju teknologi, pasar dikelola secara lebih modern. Di tengah-tengah gempuran pasar-pasar modern, pasar tradisional atau pasar rakyat tetap bertahan dengan berbagai macam kekurangan dan kelebihannya.

GENERASI DIGITAL

Generasi muda yang lahir di perkotaan khususnya, tidak terlalu tertarik dengan apa yang dinamakan dengan pasar rakyat. Kemajuan teknologi memang membantu manusia untuk melakukan pekerjaannya, termasuk juga dalam perihal perdagangan atau transaksi jual beli. Kemudahan untuk mencari informasi, mendapatkan barang-barang pilihan, menawarkan produk/jasa secara online dapat dilakukan dimana saja dan kapanpun. Semua itu dilakukan di ujung jari dengan mempergunakan perangkat smartphone.

Kemajuan merubah pola hidup, pola pikir serta kebiasaan dari generasi muda. Apabila generasi tua lebih memilih untuk ke pasar berbelanja, maka generasi muda lebih memilih untuk belanja secara online. Banyaknya pasar online menyediakan beragam pilihan untuk barang yang sejenis, di dalam pasar online segala barang bisa diperbandingkan harganya secara langsung, dan biasanya pembeli akan memilih barang/jasa yang paling murah sesuai dengan kebutuhannya. Namun dibalik kemudahan yang ditawarkan pasar online, terdapat berbagai macam persoalan yang juga harus dihadapi oleh penyedia pasar online.

ADA APA DENGAN PASAR RAKYAT

Diakui atau tidak, pasar rakyat masih bertahan hingga saat ini, ditengah-tengah derasnya gempuran pasar modern. Namun tidak bisa ditampik juga bahwa pasar rakyat juga mulai mengalami kesulitan dalam menghadapi gempuran-gempuran tersebut. Ditengah-tengah dilema yang dihadapi oleh pasar rakyat, ada beberapa pertanyaan yang layak kita ajukan terhadap keberadaan pasar rakyat itu sendiri, yaitu:

  • Apa sebenarnya yang menjadi permasalahan/kekurangan pada pasar rakyat/tradisional?
  • Apa juga yang menjadi kelebihan pasar rakyat/tradisional sehingga harus layak dipertahankan baik secara skala lokal maupun nasional?

KEKURANGAN DAN KELEBIHAN PASAR RAKYAT

Sebagai generasi muda, tentunya saya tidak canggung dengan pasar modern dan pasar online, namun lahir di kampung membuat saya juga familiar dengan apa yang dinamakan dengan pasar rakyat. Pembaca yang budiman, ijinkan saya untuk memberikan gambaran mengenai kekurangan dan kelebihan pasar rakyat ini sesuai dengan pengalaman yang saya alami.

KEKURANGAN

Pertanyaan pertama adalah seputar kekurangannya. Kekurangan pasar rakyat yang paling mendasar adalah infrastruktur. Kurangnya perhatian pemerintah terdahulu terhadap pasar rakyat menyebabkan pembangungan dan pengembangan infrastruktur penunjang pasar rakyat tidak berjalan atau bisa dikatakan jalan di tempat. Infrastruktur pasar rakyat bisa dibagi menjadi  empat bagian yaitu toko/lapak, kebersihan, keamanan dan penunjang transaksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun