Mohon tunggu...
Siti Swandari
Siti Swandari Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas

terbuka, ingin bersahabat dengan siapapun dan dimana saja,with heartfelt wishes. gemini, universitair, suka baca, nulis , pemerhati masalah sosial dan ingin bumi ini tetap nyaman dan indah.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Debar Menggapai Dunia Lain

12 September 2019   20:16 Diperbarui: 12 September 2019   20:24 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: genpi.co

Beberapa pohon kelapa, banyak pelepah daun keringnya berjatuhan berserakan,  buahnya juga banyak.

Keadaannya sekitar suram dan hening, agak temaram. Halamannya kotor, daun kering  menumpuk dan berserak, kelihatan tidak pernah diurus, dibersihkan. Ilalang, rumput dan perdu tumbuh liar tak beraturan.

Dibelakang, terdapat bangunan bekas bengkel yang berantakan, katanya dahulunya bekas kandang kuda.

Sebelah kiri ada pohon beringin tua, sulurnya berjuntaian sampai ketanah.

"Itu apa kok ada bekas rumah ?" eyang bertanya pada pegawai yang mengantar kita

"Itu bekas base camp tempat pekerja merenovasi rumah ini  dahulu, bu ".

Eyang segera mengajak kembali masuk kerumah, nyamuknya banyak beterbangan disekeliling kita.

Kita masuk kembali kedalam, sambil jalan  aku lihat eyang memperhatikan  pohon kedondong itu, seperti ada sesuatu di sana yang khusus di perhatikan oleh beliau.

Akupun ikut melihat, tidak tampak ada apa2, hanya dahan2- pohon yang memang menjuntai sana sini menyeramkan.

"Kok eyang tadi khusus melihat ke pohon kedondong ada apa yang ?" aku tanya

"Oh itu to ?, gak ada apa2 kok, itu dahannya gak pernah dibersihkan, sampai kemana-mana" beliau tersenyum, aku perhatikan rasanya ada yang disembunyikan  dari aku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun