Mohon tunggu...
Siti Nursarah
Siti Nursarah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sukses adalah jumlah dari usaha kecil, berulang hari demi hari.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keunikan Tarian Piring Minangkabau

3 Maret 2021   19:48 Diperbarui: 3 Maret 2021   20:09 13270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Meski kini Tari Piring tak lagi dipentaskan sebagai ritual syukur kepada para dewa, tarian ini masih terus dikembangkan dan dilestarikan sebagai tari tradisional Minangkabau. Gerakan-gerakan uniknya banyak menarik perhatian dari para penikmat. Berikut beberapa keunikan tari piring sebagai berikut:

1.Memiliki Gerakan yang Unik

Butuh keahlian yang sangat mumpuni untuk bisa membawa piring di atas kedua telapak tangan. Bahkan bukan hanya sekedar diam, namun juga diayun-ayunkan lalu diputar mengikuti irama musik yang mengiringinya. Hebatnya, tidak ada satu pun piring yang jatuh saat tarian ini dipentaskan.

2.Menari di Atas Pecahan Piring

Keunikan lainnya dari tarian khas Minangkabau ini yaitu pola lantai tari piring yang dihasilkan dari pecahan-pecahan piring yang diinjak oleh para penari.Jika di awal kita dipertontonkan bagaimana hebatnya para penari piring mempertahankan piring agar tetap pada tempatnya. Bahkan saat tempo bertambah semakin cepat, para penari tetap bisa menjaga piringnya agar tidak terjatuh.

Namun di ujung tarian, ada adegan kejutan yang memberikan efek dramatis bagi setiap penikmatnya. Para penari akan melemparkan piring-piring yang mereka bawa hingga kemudian pecahannya berhamburan ke lantai. Lantas para penari pun menari di atas pecahan-pecahan piring tersebut. Sebuah adegan yang tentu saja akan membawa decak kagum tersendiri bagi setiap mata yang menikmatinya.

3.Penari Berjumlah Ganjil

Ada aturan khusus yang harus disepakati dalam penampilan Tari Piring, yaitu jumlah penari yang harus selalu berjumlah ganjil. Jumlah maksimal yaitu 7 dan jumlah minimal yaitu 3 penari. Maka pilihan jumlah penari dalam menampilkan pentas Tari Piring yaitu 3, 5 atau 7 orang.Jumlah penari yang harus ganjil ini konon berhubungan dengan ilmu mistis. Namun soal kebenarannya tidak ada yang tahu dengan tepat. Makna mengenai jumlah yang harus ganjil pun tidak ada yang memberikan keterangan secara pasti. Namun jika ditarik dengan budaya Islam, bisa jadi angka ganjil dipilih karena Allah menyukai hitungan ganjil.

4.Busana Bernuansa Merah dan Kuning Emas

Jika busana tarian lain mungkin bisa beraneka ragam warnanya dan tidak ada ketentuan khusus. Berbeda halnya dengan Tari Piring yang memiliki warna khas dalam busana yang dikenakannya.Busana penari didominasi dengan warna merah dan kuning emas, sehingga memberikan efek kemewahan yang tiada tara. Kostum Tari Piring kini juga menjadi salah satu pakaian adat Sumatera Barat Selain paduan warnanya yang memang sangat mewah, desain pakaiannya pun tidak main-main. Di bagian akhir artikel ini akan ada penjabaran lebih lengkap mengenai busana Tari Piring.

5.Dentingan Cincin dan Piring

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun