Mohon tunggu...
Siti Rohiimaa
Siti Rohiimaa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ordinary Girl

Sekedar menuangkan apa yang ada di pikiran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bahaya Hoax! Kenali Ciri-ciri dan Upaya Menanggulanginya

24 Mei 2021   16:38 Diperbarui: 24 Mei 2021   16:46 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bahaya dari adanya hoax juga menimbulkan dampak buruk bagi anak usia remaja, oleh karena itu para orang tua perlu melakukan upaya agar anak-anak mereka tidak mudah terpapar dampak buruk berita bohong atau hoax. Upaya yang dapat dilakukan oleh para orang tua adalah:

Pertama, orang tua harus menjadi teman baik bagi si anak dan memberikan contoh untuk tidak mudah mengakses informasi-informasi yang sumbernya diragukan. Bahkan jika diperlukan langsung menghapus konten-konten yang bersifat provokatif atau menghasut.

Kedua, membiasakan anak untuk sering membaca buku bacaan, hal ini untuk melatih agar anak melek literasi. Informasi yang ada di buku bacaan lebih dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dibandingkan informasi yang ada di media sosial.

Ketiga, melatih anak untuk kritis dalam menerima informasi, dan melakukan verifikasi atau menelusuri dahulu informasi yang ia terima. Mengajarkan anak untuk mengenali situs berita yang dapat dipercaya dan perlu ditegaskan bahwa mereka tidak hanya percaya situs tersebut sebagai sumber yang layak dipercaya.

Sedangkan upaya yang dapat dilakukan oleh masyarakat dalam menghadapi hoax adalah:

Pertama selalu kembangkan rasa penasaran setiap saat, jangan menyebarkan berita tanpa tahu kebenarannya.

Kedua, selalu berhati-hati dengan judul yang bersifat provokatif atau menghasut. Seringkali berita dengan judul yang provokatif biasanya tidak sesuai dengan isinya, konten yang dimuat biasanya diambil dari media resmi namun diubah sesuai dengan keinginan si pembuat hoax. Untuk itu saat menerima berita dengan judul provokatif, jangan langsung percaya. Coba cek di media cetak seperti koran atau berselancar di internet, dan temukan perbedaannya.

Ketiga, mencari tahu keaslian alamat situs. Jika anda menerima berita coba cek tautannya, apakah dari media berita asli atau blog. Biasanya para pembuat hoax menggunakan tautan yang mirip dengan media berita resmi. Menurut Dewan Pers, di Indonesia terdapat lebih dari 43.000 situs yang menyatakan dirinya sebagai media berita. Namun, yang sudah terverifikasi tidak sampai 300. Itu berarti ada kemungkinan banyak berita bohong atau hoax yang bisa beredar.

Keempat, perhatikan keaslian foto. Berita hoax tidak hanya soal tulisan, tetapi juga bisa berupa foto yang telah dimanipulasi oleh si pembuat berita hoax. Untuk mengecek keaslian dari foto, bisa menggunakan google images dengan alamat images.google.com. Anda bisa menggunakan fitur drag and drop. Dengan begitu, anda bisa mengetahui keaslian foto.

Kelima, ikut serta dalam grup diskusi anti hoax di media sosial. Dengan ikut bergabung dalam grup diskusi anti hoax ini, dapat membuat pikiran terbuka. Sehingga jika ada informasi tidak langsung membenarkan begitu saja.

Keenam, periksa keaslian berita dengan mencari tahu sumbernya. Sudah pasti suatu berita selalu dikaitkan dengan sumber, misalnya berita tersebut berasal dari KPK atau polisi. Anda dapat membandingkan berita tersebut dengan berita yang berasal dari media pers. Dan Anda harus tahu mana opini dan mana yang fakta, karena tidak semua opini harus Anda setujui, bisa jadi Anda memilki pemikiran lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun