Mohon tunggu...
Siti Nursetia
Siti Nursetia Mohon Tunggu... Guru - Seorang pelajar yang bekerja

InsyaAllah, Nu Keyeung Tangtu Pareung

Selanjutnya

Tutup

Trip

Potensi Desa Sindulang di Pojok Sumedang

17 Februari 2020   23:52 Diperbarui: 17 Februari 2020   23:49 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Sumedang, apa yang terlintas dipikiran teman-teman apabila mendengar kata Sumedang? Sebagian besar dari teman-teman tentunya akan mengatakan tahu. Yap, Sumedang memang Kota Tahu tapi, terlepas dari itu semua, Sumedang memiliki potensi yang lebih besar dari tahu isi Sumedang.

Berbicara tentang Sumedang tentunya tidak akan lepas dari keeksotisan alamnya. Ditinjau dari segi geografi sebagian besar wilayah Sumedang merupakan dataran tinggi, keadaan ini membuat Sumedang memiliki panorama yang menyejukan mata. Hampir seluruh wisatawan yang berkunjung ke Sumedang pasti tahu  hijaunya Gunung Tampomas dan luasnya Waduk Jati Gede. Yap, keduanya adalah contoh objek wisata di Sumedang yang menawarkan keindahan alam Sumedang.

Potensi pariwisata di Sumedang sangat besar tersebar hampir diseluruh kecamatan di Sumedang. Hal ini ditandai dengan meningkatnya jumlah resto dan penginapan di beberapa kecamatan yang di Sumedang. Selain itu, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Sumedang pun mengalami peningkatan yang sangat signifikan di tahun 2018. Berdasarkan data Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Sumedang terdapat 498.472 pengunjung di tahun 2018 sedangkan pada tahun 2017 hanya terdapat 119.803 pengunjung. Jika ditinjau dari data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa terjadi kenaikan jumlah wisatawan sebesar 4,16 kali lipat dari tahun sebelumnya. Keadaan ini tidak lepas dari meningkatnya jumlah objek wisata yang ada di Sumedang. Meskipun pariwisata di kabupaten Sumedang mengalami peningkatan, namun masih terdapat objek wisata alam di Sumedang yang luput dari perhatian wisatawan maupun pemerintah.

Bergeser ke perbatasan Sumedang di sebelah selatan. Terdapat beberapa kecamatan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut diantaranya kecamatan Jatinangor, Cimanggung, Sumedang Selatan, Cibugel, dan Wado. Potensi pariwisata di wilayah perbatasan Sumedang sangat luar biasa sebagai contoh Kecamatan Jatinangor dapat menarik minat wisatawan karena menjadi wilayah pendidikan di Sumedang yang ditandai dengan berdirinya univesitas-universitas ternama di Indonesia seperti Universitas Padjajaran, Institut Teknologi Bandung, dan IPDN, selain itu di  Jatinangor pun terdapat Bumi Perkemahan Kiara Payung yang merupakan pusat perkemahan di Sumedang. Pesona Jatinangor begitu terekspose bahkan hampir seluruh orang  mengetahui kecamatan ini.  Bergerak sedikit kearah timur dari Kecamatan Jatinangor terdapat Kecamatan Cimanggung yang tidak kalah mempesona dari Kecamatan Jatinangor. Kecamatan Cimanggung merupakan kecamatan yang terletak diperbatasan antara Kabupaten Sumedang dengan Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. Berbeda dengan Kecamatan Jatinangor, Kecamatan Cimanggung menyuguhkan destinasi wisata alam berupa pegunungan, air terjun, dan kampung adat.

Kecamatan Cimanggung terdiri atas sebelas desa yang salah satu diantaranya adalah desa Sindulang. Nama sindulang berasal dari dua kata yaitu sin yang diambil dari kata Sindang Wangi hal ini dikarenakan, pada masa kolonial Belanda daerah tersebut merupakan lokasi pengolahan daun teh yang diambil dari perkebunan disekitar Jatinangor. Selanjutnya ialah kata dulang, warga setempat memberi nama dulang karena di tempat tersebut terdapat lima cekungan yang menjadi tempat tertampungnya air terjun. Warga di desa Sindulang menggantungkan kehidupan dari hasil pertanian. Berdasarkan data tahun 2014 sebanyak 692 kartu keluarga bekerja di sektor pertanian dan 195 orang memilih berdagang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Desa Sindulang berbatasan dengan Kabupaten Bandung di sebalah selatan dan di sebelah tenggara dengan Kabupaten Garut. Perbatasan antara Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Bandung di desa Sindulang ditandai dengan adanya air terjun kembar yang dikenal dengan Curug Cinulang. Sedangkan perbatasan antara Kabupaten Sumedang dengan Kabupaten Garut dan Kabupaten Bandung di desa Sindulang ialah hutan konservasi di Gunung Masigit Kareumbi.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, di desa Sindulang terdapat air terjun yang ditampung oleh lima cekungan. Secara spesifik terdapat tiga air terjun atau curug, dua curug saling berdampingan dan memiliki air yang cukup deras, sehingga percikan-percikannya terasa sampai ke kawasan warung-warung di sekitar curug. Selanjut terdapat sebuah curug kecil dengan air yang tidak begitu deras dan terpisah dari dua curug sebelumnya. Dikarenakan keberadaannya di desa Sindulang, maka curug tersebut dikenal sebagai Curug Sindulang atau Curug Cinulang.

Curug Cinulang menjadi obat pengusir penat bagi wisatawan. Tentunya rutinitas kehidupan di kota sangat menjenuhkan karena bertemu dengan kemacetan setiap hari atau pekerjaan yang tak kunjung usai. Keberadaan Curug Cinulang diantara Kabupaten Sumedang dengan Kabupaten Bandung yang cukup dekat dengan jalan Nasional III menjadi salah satu pilihan destinasi wisata untuk menghilangkan lelah.

Terdapat beberapa rute yang dapat dilalui untuk menuju Curug Cinulang. Wisatawan yang berasal dari Bandung atau yang keluar dari pintu tol Cileunyi dapat melintasi jalan Nasional III atau jalan Bandung Garut dan diteruskan ke arah Nengawer dan Jalan Curug Cinulang. Sedangkan dari arah Sumedang dan sekitarnya dapat melalui jalan raya Parakanmuncang-Tanjungsari.


Tiket masuk ke curug cinulang tebilang cukup murah yaitu Rp10.000/ orang dan biaya parkir motor Rp2.000 atau mobil Rp5.000. Setelah membayar tiket masuk pengunjung harus berjalan sekitar 500 m dari gerbang masuk. Jalur yang dilalui mendatar diawal perjalanan dan dilanjutkan dengan jalanan berbatu yang terjal. Perlu berhati-hati saat melalui jalanan menurun tersebut karena tracknya cukup licin. Keadaan tersebut akan semakin parah apabila musim hujan datang, jalanan semakin licin dan debit air curug pun semakin besar sehingga kewaspadaan dari pengujung maupun dari pihak pengelola harus ditingkatkan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Saat berjalan menuju air terjun, pengunjung dimanjakan dengan  gemericiknya . Sesampainya di area curug pengunjung bisa menikmati keindahan curug atau langsung berendam dan mandi di area curug. Harga yang sangat murah jika dibandingkan dengan eksotisnya alam desa Sindulang ini. Selain bisa menikmati keindahan curug, wisatawan pun dapat merasakan dingin dan segarnya air curug secara langsung. Pengunjung dapat lebih mengeksplorasi keindahan curug cindulang, cukup berjalan menyusuri jembatan yang berada di area curug, pengunjung akan dibawa menaiki jalanan berundak ke area atas curug yang merupakan aliran sungai.  Di area atas curug tersebut sudah dibuat kolam-kolam yang dapat digunakan untuk berendam oleh pengunjung.

Gambar Curug Cinulang

Fasilitas yang disediakan di area curug cinulang ini sudah cukup lengkap, mulai dari mushola, kamar mandi, dan tempat sampah. Namun, bagi wisatawan yang sekedar ingin mengganti baju dan enggan mengantri di kamar mandi terdapat beberapa warung di sekitar curug yang menyediakan tempat untuk wisatawan berganti pakaian, meskipun tempat-tempat tersebut hanya ditutup seadanya. Pihak pengelola Curug Cinulang telah menyediakan tempat sampah dibeberapa titik sekitar curug, bahkan warung-warung disekitar curug pun menyediakan tempat sampah, namun sangat disayangkan masih banyak pengunjung yang membuang sampah sembarangan. Sampah tidak hanya berserakan di area warung tapi juga di area sekitar curug, sesekali terlihat sampah plastik maupun sampah cup mie instan mengambang di kolam-kolam curug. Keadaan sampah yang berserakan tersebut harusnya menjadi perhatian bagi para pengunjung agar tetap menjaga kebersihan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun