Mohon tunggu...
Siti Nuronniah
Siti Nuronniah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Nostalgia Menerima Salam Tempel Sewaktu Kecil Jadi Incaran Setiap Anak Kala Itu

9 Mei 2021   12:30 Diperbarui: 12 Juni 2021   20:15 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nostalgia memanglah epik untuk dibicarakan ketika setiap lebaran datang seperti ini. Ingin sekali aku mengulang masa kecil waktu itu dengan menerima THR dari om dan tante. Yang jadi pertanyaan kenapa hanya ketika kecil saja yang diberikan THR?ketika besar sudah tidak dengan berbagai alasan.

Ketika lebaran pastinya orang yang lebih tua atau kerabat yang sudah bekerja dengan memberikan salam tempel kepada orang yang lebih muda. Hal tersebut dilakukan sebagai tanda kasih sayang dan perhatian kepada kita. Namun itu hanya diberika kepada anak kecil saja,orang dewasa tidak karena dirasa sudah bisa cari uang sendiri. Lalu bagaimana dengan yang masih menempuh pendidikan,apakah akan tetap diberi salam tempel? Tentu tidak.

Hal tersebut menjadikan iri kepana anak yang sudah besar padahal mereka pikir bahwanyalah yang seharusnya diberikan salam tempel. Karena ketika seorang anak sudah dewasa pastinya akan membutuhkan salam tempel ketimbang anak kecil walupun uang tersebut akan disimpan orang tua juga. Sebagai anak dewasa diharuskan mengerti dan memahami bahwa anak kecil lebih membutuhkan.

Mengingat kenangan dulu masih kecil,aku sering sekali diberi salam tempel oleh kakek nenek,om tante,kakak,tetangga,dan bahkan saudara lainnya. Tidak tanggung-tanggung mereka memberikan uang dalam jumlah kecil,bisa sampai seratus ribu diberikan secara cuma-cuma. Jika sudah besar boro boro sepuluh ribu,dikasih saja tidak. Karena beralasan “yang kecil saja”pasti seperti itu.

Salam tempel dilakukan ketika dari kecil  sampai smp,itupun sudah jarang yang memberikan. Semakin besar pendidikan pasti semakin kecil yang diberikan. Aku pernah bertanya kepada tante “tante kenapa aku tidak dikasih padahal kan yang lebih besar pastinya lebih bnyak pengeluaran dan salam tempel pasti dibutuhkan?” lalu tante langsung menjawab “ kamu kan sudah besar jadi yang kecil saja ya,hehe” sudah besar belum tentu juga tidak memiliki pengeluaran bukan.

Tapi tak apalah memang kodratnya yang lebih kecil pasti akan menerima lebih banyak lembaran salam tempel. Salam tempel sendiri sudah menjadi tradisi di Indonesia. Hari raya seperti ini menjadi ladang bagi anak kecil untuk memperbanyak salam tempel dengan sanak saudara dan tetangga,agar THR yang didapatkan sebanding dengan jalan kaki yngkita tempuh dari rumah ke rumah.

Bentuk tempat dari amplop biasanya memberikan kesan menarik bagi penerima walaupun kita belum mengetahui berapa nominal didalamnya. Tetapi memang yang diincar anak kecil adalah amplop yang menarik seperti gambar animal,bungan,kartun dan sebagainya. Salam tempel dilakukan ketika selesai sholat Ied. Karena waktu yang digunakan dalam bertamu atau dalam bahasa jawa ujung itulah waktu yang digunakan untuk memberi dan menerima salam tempel. Salam tempel menjadi wujud silaturahmi antar keluarga dan tetangga yang tidak diharuskan,namun jika dilakukan akan menjadikan rumah ramai orang berdatangan.

Siti Nuronniah PBSI FKIP Universitas Ahmad Dahlan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun