Mohon tunggu...
siti nurmaidah
siti nurmaidah Mohon Tunggu... Guru - MAHASISWA UIN MLG

Positiv thinking

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Desa Sejuk nan Hijau

19 Februari 2020   00:01 Diperbarui: 19 Februari 2020   00:07 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kumandang adzan subuh memecah kesunyian, kokok ayam membangunkan insan yang sedang terlelap dalam mimpi, hawa dingin membuat enggan untuk bangun, hembusan nafas laksana kepulan asap sang raksasa, lentera pagipun bersinar di ufuk timur, embun di dedaunan hijau laksana permata yang menyejukkan untuk di pandang, kicauan-kicauan burung menambahkan semarak suasana pagi kami. 

Asap tipis menyelimuti hamparan sawah dan ladang bagaikan negeri di atas awan, ribuan hektar sawah yang sedang menguning laksana permadani yang sangat indah, aliran sungai yang membentang diantara kedua tebing yang menjulang laksanakan ular  yang sangat panjang datang dari gunung, yang mana sungai tersebut bernama besuk "SAT" disana tersimpan harta karun yang tak ternilai harganya, Mutiara Hitam namanya. 

Setiap hari penambang mutiara hitam tak henti-hentinya mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya, seakan akan tak kan habis sampai tujuh turunan, begitu kaya nikmat yang Allah berikan, itulah suasana  pagi desa kami.

Desa kami terletak di bawah kaki gunung tertinggi sejawa timur yaitu gunung Semeru, yang ketinggian nya mencapai 3.676 meter dari permukaan air laut, gunung semeru tergolong gunung yang masih aktif sampai saat ini, letusan terakhir gunung semeru adalah tahun 2015. Desa kami bernama Desa: Supiturang, kecamatan: Pronojowo, kabupaten: lumajang yang berbatasan dengan kabupaten Malang. 

Kami bertempat tinggal di dusun Sumbersari RT 09 RW 04, yang jaraknya dekat dengan lereng  gunung semeru, ujung kulon dari desa kami mempunyai sebutan "Kamar A", ujung timur "Gunung pedot", bagian utara adalah "Curah koboan" dan  yang tempat tinggal saya mempunyai julukan "Umbulan". Di desa kami dinginnya mencapai 23 derajat celcius. Cuaca di desa ini tidaklah menentu, karena didesa ini ternasuk daerah lembab maka memungkinkan untuk terjadi hujan yang begitu lama.

Bahasa sehari-hari masyarakat desa kami adalah Bahasa Jawa dan Madura, karena masyarakat pada umumnya adalah pendatang, Perpaduan etnik jawa dan Madura menjadi Bahasa yang sangat unik yaitu Bahasa (JADUR) jawa campur Madura. Agama mayoritas penduduk Desa Supiturang adalah islam, berbagai kegiatan keagamaan yang ada di desa kami seperti kegiatan muslimatan, kotmil quran, solawat nariyah dan yasinan, kegiatan muslimat dan yasinan dilaksanakan secara rutin setiap hari jum'at, yang beranggotakan sepuluh kelompok muslimat dan sepuluh kelompok yasinan. 

Setiap jum'at legi diadakan pertemuan rutin kelompok muslimat yg bertempat di balai desa untuk do'a bersama. kegiatan hotmil qur'an di laksanakan setiap setengah bulan sekali pada hari sabtu dan juga kegiatan solawat nariyah dilaksanakan satu bulan sekali setiap  hari sabtu pahing yang ber-anggotakan 200 orang.

Rata-rata pendidikan terahir masyarakat di desa kami adalah SMP dan SMA, sedangkan untuk yang melanjutkan ke jenjang pendidikan perguruan tinggi bisa di hitung dengan jari, karena minimnya biaya  untuk masuk perguruan tinggi. 

Dan di karena mayoritas penduduk desa kami adalah beragama islam, maka para orang tua banyak yang menempatkan anaknya di Madrasah Diniah, TPQ dan Pondok pesantren sebagai pelanjut sekolahnya setelah bersekolah di SMP dan SMA. Meskipun desa kami jauh dari keramaian kota, namun kehidupan masyarakat tidak tertinggal dari desa-desa yang dekat dengan perkotaan. Akses jaringan internet memudahkan untuk mendapatkan informasi dengan mudah dan cepat.

Mata pencaharian masyarakat desa Supiturang meliputi pertanian, perkebunan, peternak, dan tambang pasir. Ribuan hektar pertanian di desa supiturang sangatlah subur, sehingga bisa di Tanami berbagai macam tanaman. Rata-rata masyarakat desa kami bercocok tanam padi, palawija dan juga sayur-sayuran yang meliputi cabe, sawi, kubis, terong, buncis, bawang merah, bawang daun, tomat, dan masih banyak macam sayuran.

Tanaman padi yang di tanam rata-rata jenis padi "Ir, premasit, legowo, ciherang, walanai, sembada dan ketan hitam" padi-padi tadi dipanen selama enam bulan sekali, sedangkan sayur-sayuran dipanen setiap tiga bulan, hasil panen padi dan sayuran di beli oleh pengepul sayur-sayuran lalu disetor ke kota-kota besar seperti Malang, Jember, Surabaya, Banyuwangi dan kota-kota besar lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun