Mohon tunggu...
Siti Nurlaili Hasanah
Siti Nurlaili Hasanah Mohon Tunggu... mahasiswi

early childhood education 👩🏻‍🎓

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengapa Anak Usia Dini Butuh Lebih Banyak Bermain daripada Belajar Formal

25 September 2025   08:42 Diperbarui: 25 September 2025   08:42 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Anak usia dini membutuhkan lebih banyak waktu untuk bermain daripada belajar formal karena bermain adalah cara alami mereka memahami dunia. Melalui bermain, anak-anak mengembangkan kemampuan kognitif, sosial, emosional, dan fisik secara bersamaan tanpa merasa tertekan. Ketika bermain balok misalnya, mereka sebenarnya sedang belajar konsep matematika, fisika, dan problem solving, namun dalam suasana yang menyenangkan.

Bermain juga mengajarkan anak keterampilan sosial penting seperti berbagi, bergiliran, berempati, dan menyelesaikan konflik dengan teman sebaya. Hal ini tidak bisa didapat dari pembelajaran formal yang cenderung individual dan terstruktur. Selain itu, bermain bebas merangsang kreativitas dan imajinasi anak, memungkinkan mereka berpikir out of the box dan menciptakan solusi kreatif.

Dari segi perkembangan fisik, bermain aktif membantu mengembangkan motorik kasar melalui berlari, melompat, dan memanjat, sementara aktivitas seperti menggambar dan bermain playdough mengasah motorik halus. Sebaliknya, memaksakan pembelajaran formal terlalu dini dapat menimbulkan stres, mengurangi motivasi belajar, dan menghambat perkembangan sosial anak.

Yang perlu diingat, bermain yang dimaksud adalah bermain berkualitas yang melibatkan interaksi aktif, memberikan tantangan sesuai kemampuan, dan memungkinkan anak membuat pilihan sendiri. Peran orangtua adalah menyediakan lingkungan yang aman, mainan sederhana yang merangsang kreativitas, dan waktu luang yang cukup untuk bermain bebas. Pembelajaran formal sebaiknya dimulai ketika anak menunjukkan kesiapan sekitar usia 6-7 tahun, saat mereka sudah mampu duduk fokus lebih lama dan mengikuti instruksi kompleks.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun